Kirab Budaya Meriahkan Pembukaan Festival Sedekah Bumi Desa Panusupan 2025

Kirab Budaya Meriahkan Pembukaan Festival Sedekah Bumi Desa Panusupan 2025

CILONGOK, nubanyumas.com – Sedekah Bumi dan Festival Budaya Panusupan 2025 resmi dibuka pada Senin,(7/72025) dengan gelaran kirab budaya yang berlangsung meriah. Kegiatan ini digelar di Lapangan Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, dan menjadi ajang pelestarian budaya sekaligus ungkapan syukur warga atas limpahan hasil bumi.

Kirab budaya dimulai dari Balai Desa Panusupan menuju Lapangan Desa Panusupan. Sepanjang rute, masyarakat menyambut antusias iring-iringan warga dari tujuh RW yang mengarak gunungan hasil bumi. Para peserta kirab juga mengenakan berbagai busana adat, menambah warna dan kekayaan budaya dalam pembukaan festival.

Setibanya di lapangan desa, acara dilanjutkan dengan pertunjukan Begalan, seni tutur khas Banyumasan yang sarat pesan moral. Setelah itu, digelar prosesi Grebeg Suran, yakni rebutan gunungan hasil bumi yang sebelumnya diarak dalam kirab. Tradisi ini diyakini sebagai simbol berkah dan bentuk partisipasi warga dalam menyambut bulan penuh makna.

Baca Juga: Sedekah Bumi dan Festival Budaya Panusupan Siap Digelar 7–12 Juli 2025

Ketua Panitia Festival Budaya Panusupan 2025, Novi Aji, menjelaskan bahwa kirab budaya dan prosesi grebeg menjadi momentum kebersamaan yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang ekspresi budaya yang lahir dari inisiatif dan gotong royong warga sendiri.

Kirab Budaya Meriahkan Pembukaan Festival Sedekah Bumi Desa Panusupan 2025

“Setiap RW di Panusupan mempersiapkan gunungan mereka selama beberapa hari terakhir, mulai dari hasil bumi seperti padi, sayur-mayur, buah-buahan, hingga aneka jajanan tradisional. Semua disusun secara kolektif dengan semangat kebersamaan. Kirab ini bukan sekadar hiburan, tapi wujud nyata pelestarian tradisi dan kekuatan sosial masyarakat desa,” katanya.

Menurut Novi, Festival Budaya Panusupan adalah wujud nyata bagaimana budaya bisa menjadi sarana kekompakan masyarakat, dan menjadi media pembelajaran untuk generasi muda. Ia berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremoni tahunan saja, tetapi terus berkembang menjadi agenda budaya yang mampu memperkenalkan kekayaan lokal Desa Panusupan ke masyarakat luas.

“Kami ingin anak-anak muda di Desa Panusupan bangga dengan tradisi desanya. Festival ini adalah ruang belajar sekaligus ruang untuk menunjukkan jati diri. Tradisi seperti sedekah bumi, begalan, dan grebeg gunungan adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan secara terus-menerus,” tambahnya.

Baca Juga: Ini Daftar Agenda Sedekah Bumi dan Festival Budaya Panusupan 2025

Pembukaan festival turut dihadiri Camat Cilongok, Susanti Tri Pamuji, anggota DPRD Banyumas dari Fraksi PKB, Tati Irawati, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Camat Cilongok, Susanti Tri Pamuji, yang hadir langsung dalam pembukaan acara, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan festival. Ia menyebut kegiatan pengembangan desa wisata budaya di Panusupan sebagai sesuatu yang spektakuler dan luar biasa di tingkat desa.

“Saya sangat bangga dan terharu melihat semangat masyarakat Desa Panusupan. Ini bukan kegiatan biasa, tapi wujud kesadaran bersama untuk dalam menjaga dan mengembangkan potensi lokal,” ujarnya.

Ia berharap program ini dapat berkelanjutan dan tidak berhenti hanya pada tahun ini. Selain itu, Camat Susanti juga menyampaikan dukungan penuh serta komitmen untuk terus mengawal pengembangan Panusupan sebagai desa wisata budaya selama dirinya bertugas di Kecamatan Cilongok.

Anggota DPRD Banyumas dari Fraksi PKB, Tati Irawati, juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan budaya yang digagas dari inisiatif masyarakat bawah dan didukung penuh oleh pemerintah desa serta kecamatan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya bisa tumbuh dari bawah dan mendapat perhatian publik.

“Saya berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilaksanakan agar budaya lokal Banyumas tidak terlupakan, terutama di kalangan generasi muda yang masih belum banyak terlibat jika dibandingkan dengan generasi sepuh,” ujarnya.

Tati juga mendoakan kesuksesan rangkaian kegiatan Sedekah Bumi Panusupan dan berharap desa ini ke depan dapat benar-benar terwujud menjadi desa wisata yang mandiri dan berkarakter.

Malam harinya, acara Festival Sedekah Bumi dilanjutkan dengan pawai dan atraksi Abid, serta pesta kembang api yang semakin memeriahkan suasana. Diketahui, Festival budaya ini akan berlangsung hingga Sabtu Kliwon, 12 Juli 2025, dengan berbagai agenda seni dan budaya seperti Panusupan Bersholawat, Festival Hadroh, serta pagelaran wayang kulit bersama Ki Dalang Bima Setya Aji. (*)

Tulisan sebelumnyaFatayat NU Kembaran Siap Bergerak, 10 Pengurus Ranting Resmi Dilantik
Tulisan berikutnyaCamat dan Anggota DPRD Apresiasi Festival Budaya Panusupan, Spektakuler di Tingkat Desa!

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini