[KHUTBAH JUM’AT] Tiga Prinsip Utama dalam Kehidupan

Oleh: Prof. Dr. KH. Subur, M.Ag.*

Khutbah 1

اَلْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا محمد وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ  .أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Jamaah Jum’at Rahimakumullah,

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadlirat Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai kenikmatan kepada semua hambaNya, dengan nikmat dan karuniaNya manusia dapat hidup Bahagia. semoga kita semua pandai menjadi orang-orang yang bersyukur atas segala nikmatNya.

Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang kelak akan memberi syafaatnya di padang mahsyar. Dengan selalu ittiba’ dan banyak membaca shalawat semoga kita mendapatkan syafaatnya, amin.

Marilah pada kesempatan istimewa ini kita gunakan untuk terus melakukan koreksi diri. Salah satu yang paling penting adalah bagaimana berupaya meningkatkan takwallah yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Percayalah, kalau hal ini terus dilakukan, maka kita akan termasuk hamba yang beruntung, tidak hanya di dunia juga di akhirat kelak.

Hadlirin Jamaah Jum’at yang berbahagia,

Alhamdulillah, kita telah diberi kesempatan untuk hidup di dunia meski bersifat sementara. Ini merupakan karunia terbesar yang harus disyukuri. Dengan hidup ini kita dapat menikmati berbagai kenikmatan, keindahan, kebahagiaan dan dinamika kehidupan lainnya sebagai karunia dari Allah SWT. Manusia ingin menikmati segala keindahan yang ada di dunia ini.

Karena hidup ini begitu nikmat dan indah. Manusia memiliki naluri ingin hidup untuk selamanya. Tetapi, hidup ini bukanlah cek kosong yang boleh diisi sesuka kita atau sesuai keinginan kita belaka, melainkan sebuah amanat yang memiliki makna dan tujuan, yakni menjadi manusia yang selamat dan bermanfaat baik bagi dirinya maupun orang lain.

Hadlirin Jamaah Jum’at yang berbahagia,

Agar makna dan tujuan hidup manusia dapat terwujud, maka setidaknya ada 3 prinsip hidup yang harus dipenuhi, yaitu;

Pertama, hidup adalah pilihan. Dalam hidup, manusia dihadapkan pada banyak pilihan dengan berbagai sifat dan konsekueansi; seperti pilihan studi/belajar, pekerjaan/vokasi, makanan, pakaian, dan pergaulan.

Bahkan tempat tinggal. Manusia akan menjatuhkan pilihannya itu sesuai dengan keyakinan, kemampuan, kecocokan dan kemantapannya. Agar manusia tidak salah pilih dan tidak salah langkah, maka butuh petunjuk dan bimbingan.

Di sinilah peran agama, likhtiyaril mahaamid fi ma’asyihim wa ma’adihim (agama menunjukkan mana yang baik untuk dirinya baik di dunia maupun di akherat). Agama berfungsi untuk membimbing agar manusia dapat memilih yang terbaik. Itulah maknanya orang hidup beragama, agar mendapatkan pilihan yang terbaik demi keselamatan dan kebahagiaannya kini dan nati.

Hadlirin Jamaah Jum’at yang berbahagia,

Kedua, hidup adalah perjuangan. Ini merupakan istilah yang sudah tidak asing dalam telinga kita. Kata perjuangan disebut juga dengan istilah upaya atau ikhtiyar. Manusia wajib ikhtiyar untuk memenuhi keinginan hidupnya. Salah satu potensi yang dimiliki manusia adalah nafsu (keinginan). Sisi baik nafsu dapat membuat manusia memiliki banyak keinginan dan cita-cita yang tidak pernah selesai sebelum ajal menjemput.

Dalam hidup ini manusia memiliki berbagai harapan, keinginan, dan cita-cita, baik yang bersifat material maupun non-material. Agar cita – cita ini dapat terwujud maka tidak ada jalan lain kecuali harus diperjuangkan secara maksimal. Tidak ada hujan emas turun dari langit. Manusia dalam hidup ini tidak akan bisa mendapatkan apapun kecuali apa yang ia usahakan (An-Najm;39).

Upah atau hasil akan selalu sesuai dengan jerih payah yang diperjuangkan (al ujrah ‘ala qadrit ta’ab) (kalam hikmah).  Karena itu, setiap manusia harus berusaha keras untuk mewujudkan keinginannya. Barang siapa yang sungguh-sungguh maka dia akan mendapatkan apa yang diinginkan (man jadda wajada).

Dengan Upaya yang sungguh-sungguh maka cita-cita dapat terwujud, sebagaimana janji Allah dalam QS Al ‘Ankabut; 64; “Dan orang-orang yang besungguh-sungguh dalam berjuang menuju Aku  maka pasti Aku akan menunjukkan bagi mereka kepada jalan Kami, dan sesungguhnya Allah pasti selalu bersama orang-orang yang berbuat baik”.

Hadlirin Jamaah Jum’at yang berbahagia,

Ketiga, hidup adalah belajar. Salah satu tugas utama manusia di dunia adalah belajar/mencari ilmu sepanjang hidupnya. Ilmu adalah pencerahan/Cahaya, ilmu adalah kebenaran/haq, ilmu adalah penuntun/dalil dan ilmu adalah sarana/wasilah.

Apapun yang dilakukan oleh manusia dalam hidup ini tidak ada yang lepas dari ilmu. Ilmu menjadi modal penting bagi manusia untuk sarana mewujudkan cita-cita. Ilmu menjadi sarana utama bagi manusia yang hidup. Karena itu hendaklah manusia memandang ilmu sebagaimana manusia memandang makanan. Artinya makan dan mencari ilmu dijadikan sebagai kebutuhan pokok manusia hidup.

Hal ini sebagaimana kata sebuah syair yang artinya; Manusia jika badannya sehat maka dia tidak akan bosan untuk makan, demikian pula manusia jika jiwanya sehat maka dia tidak akan bosan untuk mencari ilmu.  Annaasu idza shahhal badanu katsura at tha’am, wannaasu idz shahhal qalbu katsura atta’allum.

Ini juga sejalan dengan hadis Nabi yang berbunyi; Uthlubul ilma minal mahdi ilal lahdi (carilah ilmu mulai lahir sampai mati).

Demikian khutbah Jum’at pada kesempatan yang baik ini. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, dan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat untuk bekal kehidupan kita semua. Amin. Ya rabbal ‘Alamin.

أَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا. .أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ.

*) Guru Besar UIN Saizu Purwokerto

Tulisan sebelumnyaResmi Dilantik! Muhammad Ridwan Tegaskan Tiga Karakter Kader IKA PMII
Tulisan berikutnyaMasuki Akhir Masa Jabatan Bupati, NU Banyumas Silaturahmi Achmad Husein

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini