Khutbah Jumat: Meneladani Kemuliaan Nabi Muhammad SAW

Khutbah Jumat: Meneladani Kemuliaan Nabi Muhammad SAW

Khutbah Jumat: Meneladani Kemuliaan Nabi Muhammad SAW

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ شَرَّفَ الْوُجُوْدَ بِبِعْثَةِ سَيِّدِ الْخَلْقِ، وَأََكْرَمِ اْلإِنْسَانِيَّةِ بِنُوْرِ الْمُصْطَفَى اَلْحَبِيْبِ، وَجَعَلَ مُحَمَّدًا خَاتَمَ اْلأَنبِْيَاءِ وَسَيِّدَ اْلأَصْفِيَاءِ وَمِصْبَاحَ الدُّجَى وَبَدْرَ التَّمَامِ وَنُوْرَ الظُّلَامِ وَرَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَقُدْوَةً لِلسَّالِكِيْنَ وَمُعَلِّمًا لِلْمُهْتَدِيْنَ وَمُطَهِّرًا لِلْقُلُوْبِ مِنْ أَدْرَانِ الْجَهْلِ وَالشِّرْكِ وَالضَّلاَلِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً تُوْرِثُ النَّجَاةَ فِيْ يَوْمٍ لَا يَنْفَعُ فِيْهِ مَالٌ وَلَا بَنُوْن، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيَّدِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَرْسَلَهُ اللهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا وَسِرَاجًا مُنِيْرًا، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ اَلطَّاهِرِيْنَ، وَأَصْحَابِهِ الْغُرِّ الْمَيَامِيْنِ، وَمَنْ سَارَ عَلىَ دَرْبِهِ وَاسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ اَلْمُقَصِّرَةَ الْخَاطِئَةَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَاتَّقُوْهُ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ مَحَبَّةَ النَّبِيِّ ﷺ أَصْلٌ مِنْ أُصُوْلِ اْلإِيْمَانِ، وَتَعْظِيْمَهُ مِنْ شَعَائِرِ الرَّحْمَنِ، وَاتِّبَاعَهُ سَبِيْلٌ إِلىَ الْجَنَانِ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَـٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا .

Hadirin Kaum Muslimin Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah
Mengawali khutbah pada siang hari ini marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan dan kepatuhan kita kepada Allah Swt, dengan terus berupaya melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebab, derajat kemuliaan seseorang tidak diukur dengan seberapa tinggi jabatannya, seberapa banyak hartanya atau seberapa besar pengaruhnya di masyarakat. Akan tetapi, tolok ukur kemuliaan seseorang di sisi Allah adalah sedalam apa hatinya memiliki rasa takwa kepada Allah. Allah Swt berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللّٰهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.” (QS Al-Hujurat [49]: 13)

Hadirin Kaum Muslimin Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah
Mari sama-sama kita mentadabburi ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad Saw. Hal ini penting untuk meningkatkan keimanan kita kepada Nabi Muhammad Saw yang merupakan manusia mulia, pembawa risalah mulia, yang membawa umat Islam meraih kemuliaan. Terlebih saat ini kita masih berada di bulan Rabiul Awal, yang merupakan bulan dilahirkannya Nabi Muhammad Saw dan sering disebut sebagai bulan Maulid.

Keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad Saw disebut dalam Al-Qur’an, diantaranya dalam urat Al Ahzab ayat 56, yakni:

إِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Baca Juga : Khutbah Jumat: Menjadi Manusia Bermanfaat

Hadirin Kaum Muslimin Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah
Syeikh Muhammad Nawawi al Bantani dalam kitabnya Syarah Nashaihul Ibad, halaman 32, beliau mengutip secara rinci lima keistimewaan Nabi Muhammad Saw dibanding para nabi dan rasul lainnya, dari segi nama, fisik, anugerah atau pemberian, kekeliruan, dan keridhaan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

Pertama, nama (al ismu). Allah memanggil Nabi Muhammad Saw melalui kedudukan risalahnya, bukan namanya, sebagaimana Allah memanggil nama rasul-rasul-Nya, seperti Adam As, Nuh As, Ibrahim As, dan para nabi dan rasul lainnya).

Syeikh Nawawi, mengutip surat Al-Maidah, ayat 67, sebagaimana Allah memanggil Nabi Muhammad Saw pada saat penurunan wahyu sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

Artinya: “Wahai rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Bila kamu tidak kerjakan, artinya kamu tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah memeliharamu dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.”

Adapun saat berhadapan seperti waktu Mi‘raj, Allah tetap memanggil Nabi Muhammad Saw dengan menyebut namanya. Allah mengatakan kepada Nabi Muhammad Saw pada malam Mi’raj, “Wahai Muhammad, sebutkan permintaanmu, niscaya kau akan diberikan,”

Kedua, fisik (al jismu). Ketika nabi Muhammad Saw berdoa untuk meminta sesuatu, Allah sendiri yang mengabulkannya. Hal ini tidak dilakukan Allah kepada para rasul lainnya. Syeikh Nawawi memberikan contoh doa Rasulullah Saw untuk kesembuhan fisik Qatadah bin Nu’man Ra, yang sudut matanya terluka oleh anak panah karena melindungi Rasulullah Saw, pada perang Uhud sehingga bola matanya keluar hingga pipi. Rasulullah Saw atas izin Allah mengembalikan bola mata sahabatnya ke dalam rongga mata sehingga bola mata Qatadah kembali pada tempatnya dan berfungsi dengan normal. Menurut Syeikh Nawawi, banyak lagi contoh lain di mana doa Nabi Muhammad Ssw perihal fisik dan organ tubuh dikabulkan langsung oleh Allah Swt.

Ketiga, pemberian (al atha’u). Terkait pemberian, Allah memberikan anugerah-Nya kepada Nabi Muhammad Saw tanpa diminta. Syeikh Nawawi mengutip Al Qur’an surat Al Kautsar, ayat 1:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

Artinya: “Sungguh, kami telah menganugerahkanmu banyak pemberian.”

Al Qur’an surat Ad Dhuha, ayat 5:

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى

Artinya: “Sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan anugerah-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.”

Keempat, kekeliruan (al khatha’u). Allah telah menyebutkan maaf-Nya, sebelum Rasulullah ‘berdosa’). Dalam Al Qur’an surat At Taubah ayat 43.

عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوْا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ

Artinya: “Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (uzur) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?”

Di sini, kata Syeikh Nawawi yang juga menulis karya tafsir Al-Qur’an, Allah memaafkan Rasulullah Saw atas sikapnya dalam meninggalkan mana yang afdhal (lebih utama) dan aula (utama).

Kelima, ridha Allah (ridhallah). Allah tidak pernah menolak fidyah, sedekah, dan infak Nabi Muhammad Saw, sebagaimana Allah menolak fidyah dan sedekah para nabi-nabi terdahulu. Syeikh Nawawi mengatakan, Nabi Muhammad Saw menyembelih hewan kurban untuk umatnya. Selai itu, Rasulullah Saw juga menebus kafarah sahabatnya yang berjimak pada siang hari Ramadhan.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan Kemuliaan Umat Muhammad di Akhirat

Hadirin Kaum Muslimin Sidang Jumat yang Dimuliakan Allah
Demikian tadi beberapa bukti keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad yang disebutkan oleh para ulama. Semoga bisa menambah pemahaman kita dan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad Saw. Semoga kita termasuk umatnya yang akan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti. Amin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلَى رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ، إِتَّقُوااللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ. فقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى، يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلٰيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ المَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرّٰحِمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

عِبَادَاللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ .

DOWNLOAD PDF

Penulis: Gus M Sa’dullah
(Ketua PC LDNU Kab. Banyumas dan PP AthThohiriyyah 2 Karangklesem, Purwokerto Selatan)

Tulisan sebelumnyaMIN 3 Banyumas Raih Juara 2 Lomba Polisi Cilik Tingkat Jateng

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini