Khutbah Jumat: Jangan Terbuai Kemolekan Dunia

Khutbah Jumat: Jangan Terbuai Kemolekan Dunia

Khutbah Jumat: Jangan Terbuai Kemolekan Dunia
Oleh: M. Shodiq Ma’mun, S.Sos

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ

Ma’asyiral hadirin, jamat jumah Rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, agar hidup kita senantiasa diberkahi dan mendapat ridha dari Allah SWT.

Perjalanan hidup manusia di dunia bagaikan seorang penyelam yang membawa tabung oksigen di punggungnya. Tabung oksigen itu melambangkan umur dan waktu yang Allah berikan kepada kita. Penyelam itu punya tujuan jelas, yaitu mencari tiram mutiara sebanyak mungkin. Sama seperti kita yang diberi kesempatan hidup oleh Allah untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya sebagai bekal untuk akhirat.

Namun, ketika penyelam itu mulai terjun ke dalam laut, ia disibukkan oleh keindahan yang memukau di sekelilingnya. Bunga karang yang berwarna-warni dan ikan-ikan hias yang cantik membuatnya lupa akan tujuan utama mencari tiram mutiara. Ia pun lebih banyak bermain dan bercanda dengan ikan-ikan tersebut, hingga oksigen di tabung pun semakin menipis.

Jamaah jumat Rahimakumullah,

Begitulah keadaan kita di dunia. Dunia penuh dengan hal-hal yang menarik dan menyenangkan, sehingga mudah membuat kita lupa diri dan terlena. Banyak dari kita terjebak dalam hiburan dunia, hingga lupa menjalankan kewajiban, taat kepada Allah, dan berbuat amal baik yang menjadi bekal di akhirat. Padahal waktu yang kita miliki sangat terbatas, seperti oksigen tabung penyelam yang makin menipis.

Baca Juga : Khutbah Jumat: Bersikap Bijak dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

حَتّٰٓى اِذَا جَآءَ اَحَدَهُمُ الۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ارۡجِعُوۡنِ

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia). QS. Al-Mu’minun: 99

Pada saat ajal menjemput, tidak ada satu pun dari kita yang dapat meminta waktu untuk kembali ke dunia dan memperbaiki amal. Kita seperti penyelam yang tiba-tiba kekurangan oksigen, panik ingin segera mengumpulkan mutiara sebanyak-banyaknya, tapi tubuh sudah lelah dan waktu telah habis. Bahkan dalam terburu-buru, mutiara yang diperoleh bisa saja hilang karena tidak hati-hati.

Jamaah jumat Rahimakumullah,

Lalu Allah melanjutkan firman-Nya:

لَعَلِّىۡۤ اَعۡمَلُ صَالِحًـا فِيۡمَا تَرَكۡتُ كَلَّا ۞ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآٮِٕلُهَا ۖ وَمِنۡ وَّرَآٮِٕهِمۡ بَرۡزَخٌ اِلٰى يَوۡمِ يُبۡعَثُوۡنَ

“Agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun: 100)

Penyesalan di akhir hidup tidak bisa mengembalikan waktu atau kesempatan yang sudah lewat. Tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan atau menambah amal baik. Karena itu, mari kita gunakan setiap saat umur yang Allah beri dengan serius untuk melakukan kebaikan. Jaga niat kita agar tidak karena riya atau hal yang sia-sia, supaya pahala yang kita dapat tidak hilang seperti mutiara yang tumpah.

Janganlah kita terbuai oleh gemerlap dunia yang hanya sementara dan menipu. Dunia mungkin indah dan menggoda, tetapi akhir kehidupan kita yang kekal lebih penting. Jadikanlah perjuangan hidup kita seperti penyelam mutiara sejati—fokus, disiplin, penuh kesungguhan, dan pantang menyerah dalam mencari mutiara pahala, agar kelak kita meraih kebahagiaan hakiki di sisi Allah SWT.

Oleh karena itu, marilah kita jadikan setiap waktu yang Allah berikan sebagai kesempatan emas untuk berbuat kebaikan yang nyata dan bermanfaat. Gunakan ilmu yang kita miliki untuk mengamalkan sunnah Rasulullah, manfaatkan harta dengan cara yang diridhai Allah SWT.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Berbicara dengan Hati, Menjaga Harga Diri

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْن

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.

أَمَّا بَعْدُ : فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ .. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ, وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ , عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً , وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً , يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

DOWNLOAD PDF

Tulisan sebelumnya16 Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto Raih Beasiswa Cendekia Baznas 2025
Tulisan berikutnyaJelang Perkemahan Internasional, 8 Siswa SMK Ma’arif NU 1 Wangon Ikuti Latgab Pramuka di Cilongok

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini