Khutbah Jumat: Hari Kemenangan yang Hakiki
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ ٱلْإِيمَانِ وَٱلْإِسْلَامِ، وَٱلصَّلَاةُ وَٱلْسَّلَامُ عَلَىٓ أَشْرَفِ ٱلْأَنَامِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰٓ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَصَابِيحِ ٱلْأُمَّةِ فِي ٱلظُّلَامِ, أَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه, ٱللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ : فَيَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُسْلِمُونَ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى ٱللَّهِ فَقَدْ فَازَ ٱلْمُتَّقُونَ، قَالَ ٱللَّهُ تَعَالَىٰ وَهُوَ ٱصْدَقُ ٱلْقَائِلِينَ: أَعُوذُ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَانِ ٱلرَّجِيمِ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sebaik-baiknya menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, agar kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mendapatkan keberkahan hidup di dunia maupun di akhirat
Bulan Agustus telah datang, bulan yang sangat bermakna bagi bangsa Indonesia. Di bulan ini, kita memperingati hari kemerdekaan, sebuah titik balik sejarah yang mengantarkan bangsa kita ke jalan kebebasan dari belenggu penjajahan. Kemenangan perang dan perjuangan para pahlawan telah melahirkan sebuah negara yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat. Oleh sebab itu, mari kita renungkan lebih jauh makna kemenangan yang hakiki.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Memperbanyak Sabar di Bulan Safar
Jamaah yang dirahmati Allah,
Kemenangan yang kita rayakan janganlah hanya kita pandang sebatas kemenangan lahiriah semata. Kemenangan sesungguhnya sejatinya adalah kemenangan jiwa dan spiritual, kemenangan yang jauh lebih agung yang diajarkan oleh agama Islam.
Dalam kitab Durratun Nashihin, sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa orang-orang mukmin memiliki lima hari raya kemenangan hakiki — hari-hari yang melambangkan puncak kemenangan iman dan perjalanan hidup seorang hamba. Mari kita resapi makna lima hari kemenangan ini:
Pertama,
كُلُّ يَوْمٍ يَمُرُّ عَلَى الْمُؤْمِنِ وَلَا يُكْتَبُ عَلَيْهِ ذَنْبٌ فَهُوَ يَوْمُ عِيدٍ
Setiap hari yang kita lalui tanpa dosa yang tercatat, itulah hari kemenangan.
Ini adalah perjuangan setiap hari, menjaga hati dan lisan agar selalu suci, menjaga amalan agar diridhai Allah. Dalam konteks kemerdekaan, hal ini mengingatkan kita bahwa kemerdekaan lahir harus disempurnakan dengan kemerdekaan hati—bebas dari sifat-sifat buruk yang merusak persatuan dan keadilan.
Kedua,
وَالْيَوْمُ الَّذِي يَخْرُجُ فِيهِ مِنَ الدُّنْيَا بِالإِيمَانِ فَهُوَ يَوْمُ عِيدٍ
Hari saat kita meninggalkan dunia dengan membawa iman dan syahadat yang benar, itulah kemenangan sejati.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Kematian dalam keadaan beriman adalah penutup perjuangan hidup yang mulia. Seperti halnya kemerdekaan bangsa harus melahirkan generasi yang kuat imannya, tak mudah terseret dalam pengaruh negatif dunia.
Ketiga,
وَالْيَوْمُ الَّذِي يُجَاوِزُ فِيهِ الصِّرَاطَ وَيُؤْمَنُ أَهْوَالَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ فَهُوَ يَوْمُ عِيدٍ
Hari ketika kita melewati shirath (jembatan) dengan selamat, aman dari ketakutan hari kiamat dan tangan-tangan malaikat Zabaniyah, itulah kemenangan hakiki.
Kita diingatkan bahwa kemerdekaan dunia bersifat sementara, sementara kemenangan akhirat adalah kemuliaan abadi.
Keempat,
وَالْيَوْمُ الَّذِي يَدْخُلُ فِيهِ الْجَنَّةَ فَهُوَ يَوْمُ عِيدٍ
Hari ketika kita masuk ke surga dengan aman dari siksa neraka, itulah kemenangan abadi yang menjadi dambaan semua mukmin.
Kelima,
وَالْيَوْمُ الَّذِي يَنْظُرُ فِيهِ إِلَى رَبِّهِ فَهُوَ يَوْمُ عِيدٍ
Hari puncak ketika kita memandang wajah Allah SWT, menyaksikan kebahagiaan dan kemenangan tanpa tanding.
Jamaah yang dirahmati Allah,
Semua pengingat ini menjadi pelajaran penting agar kita tidak terperangkap hanya pada kemerdekaan lahiriah. Kemenangan fisik melawan penjajahan adalah investasi besar yang harus selalu kita jaga dan isi dengan kemenangan jiwa—kemerdekaan dari hawa nafsu, kebodohan, dan kezaliman.
Marilah momentum kemerdekaan ini menjadi titik tolak untuk memperkuat iman, menjaga persatuan, menegakkan keadilan, dan menebar kasih sayang di antara sesama. Dengan begitu, kemerdekaan lahiriah akan menjadi kekuatan yang mengantar kita meraih kemerdekaan batin, menjadikan bangsa ini kuat, bermartabat, dan berakhlak mulia.
Ingatlah, setiap hari adalah kesempatan meraih kemenangan baru. Jika kita mampu menjaga diri dari dosa, menutup pintu bagi setan, serta mendekatkan diri pada Allah SWT, maka kita telah meraih kemenangan yang tidak terhingga, jauh melampaui sekadar kemerdekaan lahir.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Manusia Bermanfaat
Semoga Allah SWT selalu membimbing dan menguatkan kita agar menjadi hamba-Nya yang bertakwa, yang mampu membangun bangsa ini dan meraih kemenangan hakiki—di dunia dan di akhirat. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ،إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah ll
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا , أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ , وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ, فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ, وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ, اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر, رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ الله … إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
Muhammad Shodiq Ma’mun, S.Sos
Penyuluh Agama Islam kecamatan Ajibarang