Khutbah Jumat: Empat Penghalang Dekat dengan Allah

Khutbah Jumat: Empat Penghalang Dekat dengan Allah

Khutbah Jumat kali ini berjudul Empat Penghalang Dekat dengan Allah yang mengangkat tema tentang empat penghalang yang sering tanpa sadar menjauhkan seorang hamba dari Allah: harta, kedudukan, taqlid tanpa ilmu, dan maksiat. Bersumber dari nasihat Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin, khutbah ini mengajak kita merenungi kembali kondisi hati, menata ulang prioritas hidup, serta memperkuat ketakwaan agar cahaya iman tidak redup tertutup godaan dunia. Semoga menjadi pengingat singkat namun bermakna bagi kita semua.

Khutbah Jumat : Empat Penghalang Dekat dengan Allah
Oleh: Muhammad Shodiq Ma’mun, S.Sos.

Khutbah I

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ الحَاضِرُونَ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena ketakwaan adalah kunci utama meraih rahmat dan ridha Allah.

Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam al-Ghazali mengingatkan kita tentang empat hal yang dapat menghalangi seorang hamba dekat kepada Allah. Beliau berkata :

أَرْبَعَةُ أُمُورٍ تُقَطِّعُ بَيْنَ الْمُرِيدِ وَبَيْنَ الحَقِّ: المَالُ، وَالجَاهُ، وَالتَّقْلِيدُ، وَالمَعْصِيَةُ

Artinya, ada empat hal yang menghalangi seseorang yang ingin mendekat
kepada Allah SWT, yaitu harta, kekuasaan, taqlid, dan maksiat.

Pertama, harta. Harta sering menjadi ujian yang besar. Banyak dari kita terjebak dalam kesibukan mengumpulkannya, hingga lupa tujuan utama hidup yaitu akhirat. Namun perlu kita ingat, mencintai dunia tidak salah selama tak melampaui cinta kepada Allah. Harta hanyalah titipan yang harus kita manfaatkan untuk bekal akhirat.

Kedua, kekuasaan dan kedudukan. Banyak orang terlena oleh gelar atau jabatan sehingga meninggi diri dan sombong. Padahal kemuliaan sejati di sisi Allah adalah ketakwaan dan kerendahan hati. Jangan sampai jabatan membuat hati kita jauh dari Allah.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Manusia Bermanfaat

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Selanjutnya yang ketiga, taqlid, yaitu mengikuti sesuatu tanpa ilmu dan pemahaman yang benar. Sikap ini membuat kita pasif dan ibadah kurang bermakna. Oleh sebab itu, kita harus selalu belajar dari guru yang terpercaya dengan sanad yang jelas, dan terus menggali agama dengan hati dan pikiran terbuka supaya ibadah kita benar-benar ikhlas dan sesuai syariat.

Kemudian yang keempat, maksiat, yaitu dosa atau kesalahan yang dilakukan terus-menerus tanpa tobat. Kebiasaan berbuat maksiat akan mengeraskan hati dan memadamkan cahaya iman dalam diri kita. Ketulusan dan kekhusyuan dalam beribadah pun akan terganggu.

Marilah kita bersama-sama memohon kepada Allah SWT agar senantiasa menjaga hati kita dari segala penghalang yang menjauhkan kita dari-Nya. Semoga kita diberikan kekuatan untuk tetap istiqamah dalam ketaatan, dijauhkan dari dosa, dan selalu diberi cahaya iman yang membimbing hidup kita menuju ridha Allah. Aamiin Ya Rabbal “Alamin.

بارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ العَظِيمَ لِي وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ المُسْلِمِينَ، فَاسْتَغْفِرُوهُ؛ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ.

Khutbah II

الحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُونَ، اتَّقُوا اللَّهَ فِيمَا أَمَرَ، وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ.
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى بَدَأَ بِنَفْسِهِ، وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ، فَقَالَ عَزَّ مِنْ قَائِلٍ:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الفِتَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَالبَلَاءَ وَالوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَسُوءَ الفِتَنِ.
اللَّهُمَّ احْفَظْ بِلَادَنَا إِنْدُونِيسِيَا وَسَائِرَ بِلَادِ المُسْلِمِينَ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا، وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الخَاسِرِينَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللَّهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ۔

DOWNLOAD PDF

Tulisan sebelumnyaCitra Lestari dari MTs Ma’arif NU 1 Jatilawang Dikukuhkan sebagai Duta Pelajar Peduli HIV-AIDS Banyumas

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini