Khutbah Jumat: Berbicara dengan Hati, Menjaga Harga Diri
Oleh: M. Shodiq Ma’mun, S.Sos
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ , وَعَلَى اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تسْلِيْمًا كَثِيرًا. أَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيرًا
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Marilah kita selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan setiap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok manusia yang diterima oleh berbagai kalangan, di mana saja, dan oleh siapa saja. Berbeda dengan kita, yang mungkin diterima dengan baik di satu tempat, tetapi tidak di tempat lain. Hal ini bukan hanya karena kealiman, kecerdasan, atau kelihaian beliau, tetapi faktor utama yang membuat beliau begitu dicintai dan dihormati adalah akhlak mulianya.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita kurang menyadari betapa besar dampak dari setiap kata yang kita ucapkan. Kata-kata itu bukan sekadar bunyi yang keluar dari mulut, melainkan memiliki kekuatan untuk membentuk perasaan, memperkuat ikatan, bahkan dapat melukai hati orang lain.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menjadi Manusia Bermanfaat
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Ibnu Ataillah as-Sakandari pernah mengatakan:
العِبَارَاتُ قُوتٌ لِعَائِلَةِ المُسْتَمِعِينَ وَلَيسَ لَكَ اِلَا مَا اَنْتَ لَهُ اَكِلٌ
Artinya, tutur kata yang bijak itu bagaikan hidangan makanan bagi mereka yang mendengarkan, dan jatah yang menjadi hak kita hanyalah sebesar apa yang kita makan darinya.
Setiap kali kita berbicara, kita memberikan asupan bagi hati orang-orang di sekitar kita. Jika perkataan itu penuh hikmah dan kebaikan, insya Allah kebaikan pula yang akan kembali kepada kita, baik dari sisi dunia maupun akhirat. Namun jika kata-kata kita menyakiti atau mengandung kebencian, maka akibat buruk pun akan kita tuai.
Kita ketahui bahwa salah satu teladan terbaik dalam tutur kata dan akhlak adalah Rasulullah Muhammad SAW. Beliau tidak hanya mengajarkan agama secara lisan, tetapi menghidupkan akhlak mulia dalam setiap sikap dan ucapannya.
Rasulullah bersabda:
إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقً
“Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya.”
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Bagaimana Rasulullah berbicara? Beliau tidak pernah menggunakan kata-kata kasar atau yang menjatuhkan. Sebaliknya, kata-kata beliau selalu menyejukkan hati dan membangun semangat sehingga siapa pun yang mendengarnya merasa dicintai, dihargai, dan termotivasi untuk berbuat baik.
Suatu hari, seorang pria datang kepada Nabi Muhammad SAW dengan kasar, menarik sorban beliau hingga meninggalkan bekas, dan meminta bantuan dengan suara keras. Nabi tidak marah atau membalas kasar. Beliau malah tersenyum dan memerintahkan sahabatnya membantu pria itu. Sikap sabar dan lembut Nabi membuat pria tersebut tersentuh dan kemudian memeluk Islam.
Marilah kita meneladani kelembutan Nabi dalam setiap ucapan dan perbuatan. Jagalah kehormatan sesama, dan pastikan setiap kata yang keluar dari bibir kita menjadi sumber kedamaian yang menyentuh hati serta mempererat persaudaraan.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menyambut Cahaya Maulid Nabi
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ, اَللَهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ… اتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ , وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. َقَالَ ٱللَّهُ تَعَالَى وَهُوَ أَصْدَقُ ٱلْقَائِلِينَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ , مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ, عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ.. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ