Khutbah Jumat: 6 Perkara Yang Dijamin Rasulullah Masuk Surga
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ اَلَِّذيْ هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيِّ الكَرِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، ذُو اْلجَلالِ وَاْلإِكْرَامْ، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهْ، اَللَّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ بِإحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْإِخْوَانْ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: يآ أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيْدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. وَقَالَ تَعَالَى يآ أَيُّهَا آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ .وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ .
Jamaah Shalat Jumat rakhimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.
Setiap muslim sangat mendambakan kebahagian di akhirat kelak, kenikmatan dan keindahan yang tak terhingga, yakni kebahagiaan berada di surganya Allah Swt. Disebutkan dalam hadis qudsi yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah Saw bersabda:
قَالَ اللهُ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيْ اَلصَّالِحِيْنَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ، وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلَا خَطَرَ عَلىَ قَلْبٍ بَشَرٍ
Artinya: “Allah Swt berfirman, “Aku sediakan bagi hamba-hambaku yang sholeh berupa surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah di dengar oleh telinga, dan tidak pernah terbesit dalam hati manusia.” (HR Imam Muslim).
Khitab dari sabda Nabi Muhammad Saw diatas diperuntukkan kepada seluruh umatnya. Atas dasar cintanya Nabi Muhammad kepada umatnya, kemudian beliau bersabda: “Wahai umatku, jaminlah untukku enam perkara supaya kamu sekalian mengamalkannya pada kehidupan kalian, maka aku (kata nabi) akan menjamin untuk kalian Surga.”
Baca Juga: Khutbah Jumat: Menutup Muharram dengan Muhasabah diri
Jamaah Shalat Jumat rakhimakumullah,
Enam perkara yang mana Rasululluh Saw jaminkan masuk surga, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, Jujur ketika berbicara. Sifat jujur merupakan salah satu akhlak yang terpuji dan budi pekerti yang luhur, dengan sifat jujur pula seseorang akan dinilai baik dan buruknya, orang yang menerapkan sifat jujur di dalam kehidupannya maka ia akan mendapatkan kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah Saw bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Wajib atas kalian semua untuk bersifat jujur, karena sesungguhnya sifat jujur menghantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan menghantarkan kepada Surga.” (HR Imam Muslim).
Adapun kebalikannya, orang yang tidak memiliki sifat jujur (suka berbohong), ia akan hidup terhina di kalangan manusia. Selain itu, berbohong merupakan satu penyakit yang berbahaya, orang yang satu kali berbohong ia akan menutupi kebohongannya dengan kebohongan-kebphongan yang lain. Rasulullah Saw bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ
Artinya: “Hati-hatilah kalian dengan sifat bohong karena sifat bohong menunjukkan kepada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan menujukkan ke Neraka.” (HR. Imam Muslim).
Kedua, Menepati janji. Menepati janji merupakan satu hal yang diperintahkan oleh Allah Swt, sebagaimana difirmankan dalam surat Al Isra’, ayat 34:
وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا
Artinya: “Penuhilah janji (karena) sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. Al Isra’, 34).
Nabi Muhammad Saw juga memberikan nasihat kepada umatnya agar menjauhi sifat tercela ini yaitu ingkar ketika berjanji, karena sifat ini termasuk dari tanda orang munafik.
Jamaah Shalat Jumat rakhimakumullah,
Ketiga, Menjaga amanah. Amanah merupakan sebagian dari akhlak yang terpuji. Dari pentingnya sifat amanah yang Allah Swt perintahkan terhadap makhluknya, Allah Swt menjadikan pertanggung jawaban atas amanah itu sangatlah besar. Allah berfirman:
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ إِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia ia (manusia) sangat dzalim lagi sangat bodoh.” (QS. Al Ahzab: 72).
Keempat, Menjaga kemaluan. Menjaga kemaluan adalah perkara yang penting dalam Islam, karena kemaluan adalah termasuk sesuatu yang banyak memasukkan seseorang ke dalam Neraka.
Suatu saat Rasulullah Saw pernah ditanya oleh sahabat tentang sesuatu yang banyak memasukkan seseorang ke dalam Neraka, lalu Rasulullah Saw menjawab, “Yaitu dua lubang; yakni lisan dan kemaluan.”
Nah, barang siapa yang menjaga keduanya yakni lisan dan kemaluan, maka akan dimasukkan Allah ke dalam Surga-Nya.
Kelima, Menjaga pandangan. Rasulullah Saw memerintahkan kepada umatnya, untuk sebisa mungkin untuk menahan mata mereka agar tidak melihat sesuatu yang diharamkan oleh Allah Swt. Mengapa demikian? Karena mata adalah gerbang pertama seseorang untuk melakukan perzinahan. Sedangkan zina adalah dosa yang amat besar dan amat berat siksanya. Barangsiapa yang meninggal dan belum disiksa (dihukum) di dunia serta belum bertaubat maka dia akan disiksa di Neraka dengan cambuk yang terbuat dari api.
Keenam, Mengendalikan diri dari perbuatan buruk. Rasulullah Saw pernah menerangkan bahwa diantara amal yang bisa menyelamatkan seseorang dari api Neraka dan memasukkanya ke Surga adalah dengan tidak berbuat dzalim kepada orang lain. Oleh karena itu, Rasulullah Saw memerintahkan kepada semua umatnya, agar bisa menahan tangan-tangannya mereka supaya tidak berbuat dzalim kepada siapa saja, baik tumbuhan, hewan ataupun yang lainnya, terutama berbuat dzalim kepada sesama manusia yang beriman.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Meraih Kemuliaan Muharam dengan Amal dan Ukhuwah
Jamaah Shalat Rakhimakumullah,
Demikian khutbah pada kesempatan ini. Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran yang sangat berharga ini dengan mengamalkan apa yang telah diperintahkan Rasulullah Saw, sehingga kita semua kelak di hari kiamat bisa masuk Surga bersama-sama Rasulullah Saw. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ .
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَلَّلهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ .
Gus M Sa’dullah (Ketua PC LDNU Banyumas & Pengasuh PP Ath-Thohiriyyah 2, Karangklesem, Purwokerto Selatan.)