PURWOKERTO,nubanyumas.com – Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Banyumas, H. Agus Abdul Munif, S.Pd, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar euforia atau perayaan seremonial, melainkan bentuk syukur dan pengabdian santri kepada bangsa dan agama.
Hal itu disampaikan Gus Munif, sapaan akrabnya dalam puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 Kabupaten Banyumas yang digelar di Menara Teratai Purwoketo, Ahad malam (2/11/2025). Ribuan santri dari berbagai pesantren di Banyumas tampak memadati lapangan, mengenakan busana putih, dan berselawat bersama dalam suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan.
“Peringatan Hari Santri bukan sekadar euforia. Tapi wujud rasa syukur dan pengabdian kami kepada bangsa dan agama. Santri harus terus belajar, berjuang, dan berkontribusi untuk negeri,” katanya di hadapan jajaran PCNU Banyumas, para kiai, ibu nyai, dan keluarga besar Nahdlatul Ulama.
Dalam laporannya, Gus Munif menyampaikan bahwa semangat Hari Santri lahir dari perjuangan panjang kaum santri dan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ia menyinggung peristiwa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015 oleh pemerintah.
“Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, tapi perjuangan belum selesai. Pada 22 Oktober, para santri dan kiai bangkit melawan penjajah. Dari sanalah api semangat santri untuk menjaga NKRI terus menyala hingga kini,” tuturnya.
Baca Juga: Ketua PCNU Banyumas: Santri Banyumas Harus Jadi Pengawal Indonesia Menuju Peradaban Dunia
Ia juga menjelaskan rangkaian kegiatan Hari Santri 2025 di Banyumas yang digelar sejak bulan Juli. Di antaranya sambang pesantren bersama RMI dan Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Banyumas, halaqah pesantren ramah anak, serta berbagai lomba olahraga dan bahasa yang melibatkan pesantren dari 27 kecamatan di Banyumas.
“Alhamdulillah, seluruh kegiatan berjalan lancar berkat kerja sama banyak pihak, dari pengurus PCNU, pemerintah daerah, hingga para santri yang berpartisipasi dengan penuh semangat,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Forkopimda Banyumas, para masyayikh, ibu nyai, serta seluruh keluarga besar NU atas dukungan dan kebersamaan dalam menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Hari Santri.
Menutup laporannya, Gus Munif menyampaikan pesan penuh makna bagi para santri.
“Yang kita taburkan malam ini adalah cinta. Cinta untuk santri, cinta untuk negeri, dan cinta untuk Indonesia. Mari kita jaga semangat itu, karena santri tidak hanya belajar, tapi juga mengabdi,” pungkasnya disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Penulis: ahyar












