PURWOKERTO, nubanyumas.com – Rektor UNU Purwokerto 2022-2027 memiliki tugas berat. Memantapkan sinergi internal, pemenuhan SDM berkualitas, pengembangan infrastruktur hingga persoalan target mahasiswa baru.
Demikian disampaikan Ketua PC PMII Purwokerto, Fahrul Rojik kepada nubanyumas.com. Pada saat yang sama, kata Rojik, UNU Purwokerto harus lari cepat samakan frekuensi dalam lingkaran kompetisi global.
“Tantangan era disrupsi dalam industri 4.0 itu nyata. Maka, menurut kami, rektor ideal harus muda profesional dan networking (jejaring) bagus lagi teruji,” katanya.
Muda profesional, kata Rojik dua paket tak terpisahkan. Muda tidak selamanya diukur dari umur. Tapi karakter muda yang kreatif, agresif, responsif dan out of the box.
“Profesional tentu memahami manajemen kampus dengan segala dinamikanya. Keren sekali, kalau ada yang muda dan profesional. Punya daya kerja produktif dan terukur,” harapanya.
Sementara networking, kata Rojik jelas tidak bisa ditawar. Rektor UNU Purwokerto mestinya berjejaring nasional dan internasional. Mengingat, UNU nisbatnya adalah organisas terbesar di dunia Nahdlatul Ulama.
“Punya jaringan, tokoh-tokoh kunci dan bisa diaktifasi untuk kemajuan UNU Purwokerto. Bergaul bagus dari ranting, MWC, cabang hingga PBNU. Serta kuat dengan stakeholder multi sektor,” katanya.
Semua itu, kata Rojik hanyalah harapan representasi mahasiswa yang dominan anak muda. Selebihnya, PC PMII menghormati penuh proses pemilihan rektor UNU Purwokerto. Termasuk sepenuhnya percaya pada Senat, PCNU, BPP dan PBNU sebagai penentu.