Wangon,nubanyumas.com – Ketua Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Ustadz Muhammad Mujtahid menegaskan bahwa kajian rutin metode Yanbu’a bukan sekadar formalitas, melainkan menjadi ruang bagi para ustadz dan ustadzah untuk melakukan evaluasi dan penguatan dalam metode pengajaran ilmu Al-Qur’an.
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka kegiatan kajian rutin metode Yanbu’a putaran kedua di Masjid Roudlotul Iman NU Ranjingan, Desa Klapagading, Kecamatan Wangon, Selasa (15/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 20 ustadz dan ustadzah dari enam Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) se-Kecamatan Wangon.
“Kegiatan rutin ini bukan sekadar formalitas, tapi menjadi wadah pembinaan dan penyamaan visi para asatidzah dalam mengajar Al-Qur’an dengan metode Yanbu’a secara benar,” tegasnya.
Baca Juga : Emas Pertama Banyumas! Futsal MTs Ma’arif NU Wangon pada Porsema XII Jateng
Dengan adanya kajian rutin ini, ia berharap forum TPQ di Kecamatan Wangon semakin solid dan kuat. Selain itu, kualitas bacaan para santri TPQ juga diharapkan semakin meningkat.
“Harapannya, kualitas bacaan santri semakin meningkat dan TPQ kita makin solid,” lanjutnya.
Kajian rutin ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang dilaksanakan setiap malam Rabu dan malam Sabtu secara bergiliran. Setiap TPQ dijadwalkan mengikuti empat kali pertemuan dalam satu putaran.
Masjid Roudlotul Iman NU Ranjingan menjadi lokasi awal putaran kedua, setelah sebelumnya kegiatan dimulai dari TPQ Roudlotul Ilmi Ranjingan. Masjid Roudlotul Iman merupakan salah satu aset NU di Kecamatan Wangon.
Baca Juga : Banser Satkoryon Wangon Upgrading Kemampuan
Diketahui, sebanyak enam TPQ ikut serta dalam kajian rutin ini, yakni TPQ Roudlotul Ilmi Ranjingan, TPQ Baiturrohman Slatri, TPQ Jami’ul Akbar Kebon Gareng, TPQ Nur Barokah Panggang, TPQ Fathurrohim Panggang, dan TPQ Mannah Romadloni Karangjengkol.
Penulis: Agus Triono
