“Jangan Jadi Kader Pelit!” Pesan Menohok KH Tafsir Wahyudin saat Lantik Ansor Windujaya

KEDUNGBANTENG, BANYUMAS – Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Ranting Windujaya resmi dilantik dalam acara khidmat yang digelar di Masjid Al-Hasan, Desa Windujaya, Jumat malam (5/12/2025). Prosesi pelantikan dirangkaikan dengan Lailatul Ijtima’ dan ditutup dengan pengajian yang disampaikan oleh Rois Syuriyah MWCNU Kedungbanteng, KH Tafsir Wahyudin, yang menghadirkan pesan mendalam bagi seluruh kader Ansor di tingkat ranting.

Pelantikan dilakukan oleh Sahabat Dedi Riswanto dari Pimpinan Cabang GP Ansor Banyumas. Dia juga memberikan pembekalan strategis bagi jajaran pengurus baru agar mampu memperkuat gerakan kaderisasi, pelayanan sosial, dan keterlibatan aktif Ansor dalam kegiatan keagamaan di tingkat desa. Momentum ini menjadi awal baru bagi Ranting Windujaya untuk bergerak lebih solid.

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Kedungbanteng, Sahabat M. Happy Nur Tsani, menegaskan bahwa pengurus baru harus langsung terjun mengabdi dan memberi manfaat nyata kepada masyarakat.

Saya minta sahabat-sahabat tidak hanya bangga dilantik. Ansor itu harus bergerak cepat, solid, dan langsung menyentuh masyarakat. Ini garda terdepan NU, bukan sekadar organisasi seremonial,” ujarnya.

Ketua Tanfidziyah Ranting NU Windujaya, Kiai Edi Maryanto, menyampaikan apresiasi atas terbentuknya kepengurusan baru ini. Ia berharap Ansor Windujaya menjadi motor penggerak kegiatan keagamaan, kepemudaan, sekaligus perekat sosial desa.

Kami bangga dengan energi baru ini. Semoga Ansor makin hidup dan menjadi teladan pemuda NU,” katanya.

Puncak rangkaian acara diisi dengan pengajian oleh KH Tafsir Wahyudin. Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan hakikat masjid sebagai wasilah mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus tempat memperkuat ta’alluq atau keterikatan spiritual seorang muslim.

Masjid itu kendaraan menuju Allah. Yang dekat masjid, dekat pula hatinya kepada Tuhannya,” tuturnya.

Beliau juga menguraikan empat fase penciptaan manusia yang termaktub dalam kitab Mukhtarul Ahadits, yakni Alam Arwah, Alam Rahim, Alam Dunia, dan Alam Barzakh. Penjelasan tersebut selaras dengan hadits Abdullah bin Mas’ud dalam Shahih Bukhari-Muslim mengenai proses penciptaan manusia di rahim serta pencatatan empat ketetapan: rezeki, ajal, amal, dan nasib bahagia atau celaka.

Menutup ceramahnya, KH Tafsir Wahyudin memberikan pesan khusus bagi kader Ansor Windujaya agar tidak membawa sifat pelit dalam berorganisasi. “Pentingnya berorganisasi adalah menjadi orang yang baik, jangan pelit. Sedekah itu bukan hanya harta, tapi juga waktu dan ilmu. Jadilah kader yang bermanfaat dan menguatkan ukhuwah,” tegasnya.

Kegiatan Lailatul Ijtima’ dan pengajian tersebut diharapkan menjadi energi spiritual baru bagi pengurus GP Ansor Ranting Windujaya. Dengan kepengurusan yang solid dan pesan-pesan keagamaan yang kuat, Ansor diharapkan mampu menjalankan khidmah terbaik untuk agama, masyarakat, dan Nahdlatul Ulama.

Kontributor :Ma’mun Muannas

Tulisan sebelumnyaRatusan Penabuh Genjring dan Penari Rodat Bakal Tampil di Ajibarang Nanti Malam

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini