PURWOKERTO, nubanyumas.com- Menghadapi rutinitas demokrasi terutama dalam pergantian kepemimpinan agama dan kenegaraan, politik kenabian diharapkan dapat difahami hingga diamalkan oleh warga Nahdliyin.
Hal itu mengemuka dalam Ngintro PCNU Banyumas yang digelar oleh PCNU Banyumas di Aula Al A’la PCNU Banyumas.
Berikut ini perbedaan antara Politik Kenabian dan Politik Kenabian sebagaimana dipaparkan oleh KH Prof Dr Mohammad Roqib:
POLITIK ADHILUHUNG, High Politics/Politik Kenabian
1. Berdasarkan iman-ilmu-amal sholih,
2. Tujuannya kemenangan bermartabat (‘isy kariman au mut syahidan) humanis-teologis,
3. Modal utamanya ilmu dan amal sholih (track record) yang telah diukir dalam kesehariannya,
4. Strategi utamanya kecepatan (istibaqul khoirot), ketepatan, kedisiplinan, komunikasi, koordinasi, kejelasan (transparasi) permainan/al-haq bayyinun, dan sportifitas,
5. Media pendukungnya fasilitas, uang, dan identitas politik sebagai pemersatu dan penguat bangsa.
6. Endingnya adalah kemenangan (abadi) dan rasa syukur (karena al-atho’ wal man’u min luthfillah aladhim wa ini’matin min Allah)
POLITIK RENDAHAN, law politics/politik gelandangan
1. Berdasarkan nafsu keserakah,
2. Tujuannya kemenangan untuk meraih kemewahan dan kesenangan (hedonisme),
3. Modal utamanya popularitas dan janji-janji (bohong),
4. Strategi utamanya uang, materi, fasilitas, menelikung, menipu (hoks), tidak jelasan (abuabu/syubhat), dan
5. Media pendukungnya pencitraan dan politik identitas yang berpotensi pemecah belah bangsa.
6. Endingnya adalah kekalahan (abadi) karena rasa rakus dan putus asa).***