Habib Muhammad: ‘Bar Silaturahim, Sing Ana Kudune ya Bombong karo Husnudzon’

habib muhammad
WARGA Jam'iyah NU Pekuncen saat mengikuti halal bihalal MWC NU di Gedung MWC NU Pekuncen kemarin (NU Banyumas/Tangkapan layar YouTube PAC Ansor Pekuncen)

PEKUNCEN, nubanyumas.com – Tidak ada jama’ah kecuali di situ ada rahmatnya Allah SWT. Kalau bisa bareng kenapa harus sendiri-sendiri.

Hal itu disampaikan Habib Muhammad Al Habsyi selaku Rois Syuriah MWC NU Pekuncen saat kegiatan Halal Bihalal MWC NU Pekuncen bersama para banom dan warga NU di Gedung Serbaguna MWC NU Pekuncen, Ahad 15 Mei 2022.

“Kalau ingin umur panjang dan rejekinya diluaskan maka silaturahimlah. Sebaliknya jika ingin pendek umur, sempit rejeki maka putuslah silaturahim, ” tegasnya.

Namun demikian, kata Habib Muhammad, silaturahim ini tidak akan mendapatkan rahmat jika tak dibarengi dengan rasa ridla, tulus ikhlas.

Bar silaturahim kuwe anane kudune sing bombong karo husnudlon. Dadi dupeh ora keduman snack, terus nggrundel neng mburi. Kuwe sing merekna silaturahime olih, tapi rohmate bisa dadi ora olih,” jelasnya dengan gamblang.

Menanggapi sambutan Ketua Tanfidzyah MWC NU Pekuncen, H Abdul Malik yang mendorong seluruh elemen NU bisa semakin kompak, Habib Muhammad menyetujui.

Baca Juga : Habib Muhammad Al Habsy Buka Rahasia Sukses Dunia Akhirat

Ia juga mendorong dalam berorganisasi apalagi mengurus NU harus siap berkorban apapun.

Angger ora siap tombok waktu, tombok duit aja ngurusi NU! Supaya ora nggrundel. NU bukan tempat mejeng, bergaya.  Karena Mbah Hasyim mengajarkan NU itu untuk tempat berkhidmat, takdzim, tawadu dan untuk saling tolong menolong dan saling menghormati.

Jadi jangan sampai dalam berorganisasi, jangan sampai ada menyakiti pribadi apalagi organisasi,” katanya.

Baca juga: LP Ma’arif Pekuncen Tingkatkan Layanan Peserta Didik Baru

Pembicara dalam halal bihalal, KH Nursyamsi  menjelaskan tentang hikmah halal bihalal yang asli ‘genuine’ asli Indonesia dan digagas oleh Mbah KH Wahab Chasbullah.

Ia menyatakan halal bihalal menjadi media bangsa Indonesia saling menyatukan yang terpisah dan semakin merekatkan persaudaraan.

Beruntunglah kata Nursyamsi bagi anak yang masih memiliki orang tua terutama ibu. Beruntung pula bagi perempuan yang masih mempunyai suami sehingga mereka bisa saling menunjukkan kebaktian dan mencari ridlo orang-orang yang menjadi wasilah surganya dan Ridlanya Allah SWT.

Baca juga : Dilantik, IPNU IPPNU Pekuncen Dituntut Aktif

“Karena Ridlonya Allah itu tergantung pada ridlonya orang tua, sebaliknya murka orang tua itu murkanya Alloh. Bagi seorang istri ridlonya suami adalah yang utama,” jelasnya.

Kiai Nursyamsi juga terus memotivasi kepada para hadir untuk terus berjuang bersama NU beserta banom-banomnya. Siapapun yang benar-benar berjuang untuk NU, insyaalloh tidak akan terlantar hidupnya.

“Kapas ditenun menjadi benang, benang ditenun menjadi kain. Yang lepas jangan dikenang, lebih baik mencari yang lain. Ini bagi yang jomblo terutama rekan IPNU IPPNU. Jadi jangan khawatir,” katanya memberi motivasi kepada anak-anak IPNU IPPNU Pekuncen.

Baca Juga : Fatayat NU Pekuncen Ramai-ramai Bagi-bagi Takjil

Dalam halal bihalal tersebut Gedung Serbaguna MWC NU Pekuncen penuh dengan para hadir. Padahal undangan halal bihalal itu hanya dibagikan secara online. Dalam halal bihalal itu turut disampaikan iqror silaturahim oleh Ketua Muslimat NU Pekuncen, Hj Masruroh. Bagi warga yang tak ikut serta secara langsung dalam halal bihalal tersebut juga bisa mengikuti melalui kanal YouTube PAC Ansor Pekuncen. ***

Penulis : Aminudin Soleh

Tulisan sebelumnyaSoal LGBT, Ketua PBNU: Manusia Diciptakan Berpasangan
Tulisan berikutnyaStafsus Menag: Halalbihalal Tradisi Penguat Moderasi

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini