
JATILAWANG, nubanyumas.com – Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Banyumas kembali menggelar Pengajian Rutin Ahad Manis pada Minggu (21/9/2025) di Pondok Pesantren Al Falah, Mangunsari, Tinggarjaya, Jatilawang. Selain agenda pengajian, kegiatan ini juga diisi dengan penyampaian sejumlah program strategis yang menyentuh isu kesehatan perempuan, penguatan organisasi, hingga pengembangan kapasitas kader di bidang teknologi dan sosial.
Ketua PC Fatayat NU Banyumas, Tati Irawati, dalam sambutannya menekankan pentingnya perhatian pada kesehatan perempuan, khususnya terkait kanker serviks. Ia menyebut, penyakit ini menjadi penyebab kematian ibu nomor dua di Indonesia. “Alhamdulillah sekarang pemeriksaan kanker serviks bisa dilakukan gratis di puskesmas. Bahkan Fatayat, baik di level PC maupun PAC, bisa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengadakan pemeriksaan secara kolektif,” ujarnya.
Selain kesehatan, Tati juga menyoroti pentingnya penguatan basis data anggota Fatayat NU Banyumas. Ia menjelaskan, pendataan ini akan dilakukan secara digital melalui link khusus yang dibagikan bidang organisasi via ketua PAC.
“Tujuannya sederhana, kita ingin tahu secara kuantitatif berapa jumlah anggota Fatayat saat ini. Lima tahun lalu terdata ada sekitar 6.000 anggota. Dengan data yang akurat, kita bisa memetakan potensi dan merumuskan program sesuai kebutuhan,” katanya.
Menurut Tati, data yang valid juga menjadi landasan penting untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang eksistensi organisasi. “Sebenarnya Fatayat itu pekerjaannya apa? Dengan data yang jelas, kita bisa menunjukkan kontribusi nyata, baik di bidang sosial, pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengumumkan sejumlah program pelatihan yang akan digelar dalam waktu dekat. Di antaranya pelatihan admin media sosial yang hanya dibuka untuk kader yang serius mengelola akun organisasi, serta pelatihan protokoler bagi pengurus PAC. “Kita ingin membantu PAC agar kegiatan bisa sesuai standar baku protokoler. Jadi, kalau ada acara, bisa tampil lebih rapi dan profesional,” jelasnya.
Tak hanya itu, Fatayat NU Banyumas juga akan menginisiasi program baru seperti kelas kesehatan mental untuk kader, pelatihan pengelolaan sampah, hingga dasar-dasar bercocok tanam. Tati menekankan, program ini hadir sebagai respon atas kebutuhan nyata kader dan masyarakat.
“Kami ingin Fatayat menjadi organisasi yang adaptif, bukan hanya dalam dakwah, tapi juga dalam isu-isu kontemporer yang dekat dengan kehidupan sehari-hari,” ujarnya kepada nubanyumas.com.
Kegiatan Pengajian Rutin Ahad Manis ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa dan keberkahan organisasi. Para peserta tampak antusias menyambut berbagai rencana program, sebagai wujud komitmen Fatayat NU Banyumas dalam mengabdi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.