PURWOJATI, nubanyumas.com -Polisi mengamankan dua orang pemuda warga Kecamatan Purwojati yang menjadi terduga pelaku perusakan banner dan simbol Gerakan Pemuda Ansor di Desa Klapasawit, Kecamatan Purwojati jelang lebaran lalu.
Aksi perusakan banner Selamat Idul Fitri dan simbol pemuda NU ini saat pasca lebaran Idul Fitri. GP Ansor bersama elemen NU lainnya membentuk tim investigasi melakukan konsolidasi internal. Tim juga melakukan langkah persuasif untuk mengetahui informasi kejadian tersebut.
“Tim Investigasi untuk menggali informasi dan melakukan cara-cara persuasif agar bisa mengetahui pelaku dan menyelesaikannya secara kekeluargaan. Dengan berkomunikasi dengan berbagai elemen pemuda, ormas dan tokoh di Klapasawit, kami memberikan waktu 1×24 jam terhitung dari hari Kamis smpai jum’at Sore agar para pelaku bisa mengakui dan menyelesaikan dengan jalan kekeluargaan,” jelas Yuslihudin selaku ketua Tim Investigasi.
Akan tetapi kata Yuslihudin, setelah waktu yang ditentukan tidak ada seorangpun yang mengaku. Akhirnya tim investigasi yang merupakan representasi dari Pimpinan Ranting GP Ansor Klapa sawit melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Purwojati.
Baca Juga : GP Ansor: Rumah Pemuda Mandiri
Dua Terduga Pelaku
Tanpa butuh waktu yang lama, keesokan harinya, Polsek dan juga beberapa personel Reskrim Polresta Banyumas melakukan olah TKP. Polisi juga melakukan penyelidikan dengan memanggil beberapa pemuda.
“Dari awalnya ada sekitar 8-10 pemuda yang dipanggil. Polisi memintai keterangan dari mereka dan akhirya menahan dua orang di Mapolsek Purwojati. Kini keduanya dipindah dan mendekam di Mapolresta Banyumas,” jelas Yuslihudin yang juga penasehat PAC GP Ansor Purwojati.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Pimpinan Ranting GP Ansor Klapasawit dan PAC GP Ansor dan MWCNU Purwojati berkoordinasi dengan pihak Pimpinan Cabang GP Ansor Banyumas, LBH Ansor dan pihak terkait untuk menindaklanjuti secara hukum kasus perusakan banner dan simbol organisasi pemuda NU tersebut.
Ketua PC GP Ansor Banyumas, Gus Mohammad Luqman mengajak personel GP Ansor untuk mengawal kasus ini hingga tuntas karena terkait dengan simbol organisasi warisan pejuang NU dan NKRI. Pihaknya juga mengajak berbagai pihak tetap menjaga kondusivitas suasana dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan yang tak semestinya.