CILONGOK, nubanyumas.com – Semua orang bisa berbicara, tapi tidak semua orang mampu menjadi seorang pembicara. Semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menjadi penulis. Pendapat tersebut tentu saja benar jika kita melihatnya dari kacamata kemanusiaan. Setiap manusia terlahir ke bumi membawa bekal kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Namun, bukankah setiap orang dengan jelas dalam perintah-Nya diminta untuk terus belajar hingga akhir hayatnya? Itulah yang dilakukan oleh para pelajar SMK Ma’arif NU 1 Cilongok pada Ahad, 20 Oktober 2024 kemarin. Puluhan siswa-siswi tampak antusias mengikuti pelatihan Jurnalistik, Public Speaking, dan Dirigen.
“Ketiga keterampilan ini menjadi bekal yang sangat penting dimiliki oleh siswa-siswi SMK Ma’arif NU 1 Cilongok,” tegas Hamzah, Pembina IPNU Komisariat SMK Ma’arif NU 1 Cilongok kepada nubanyumas.com di sela-sela sesi pelatihan.
Baca Juga :Â Moderasi Beragama, Wawasan Kebangsaan, dan Ikrar Anti Kekerasan di MA Ma’arif NU 1 Cilongok
Menurut Hamzah, ilmu jurnalistik mengajarkan siswa-siswi untuk bisa berpikir kritis dan mampu menyajikan informasi dengan benar dan jelas. Sedangkan public speaking melatih kemampuan berbicara di depan umum, sehingga mereka memiliki rasa percaya diri dalam menyampaikan gagasan.
Kemudian, keterampilan dirigen juga sangat diperlukan untuk memimpin paduan suara dalam kegiatan-kegiatan upacara formal, baik di sekolah maupun di luar sekolah atau di masyarakat.
Hamzah juga menambahkan bahwa pelatihan tersebut diharapkan dapat membuka wawasan para siswa terhadap berbagai keterampilan yang mungkin belum mereka kuasai sepenuhnya. “Kami ingin siswa-siswi tidak hanya fokus pada akademik saja, tetapi juga aktif mengembangkan soft skills yang sangat dibutuhkan di dunia kerja dan kehidupan sosial,” ujar Hamzah.
Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh pengurus IPNU, IPPNU, OSIS, Pramuka, PMR, dan MPK ini menghadirkan tiga pembicara dari nubanyumas.com untuk mengisi sesi jurnalistik: Dias Margiati, pelatih MC dan Public Speaking, serta Siti Zolaekha, pelatih Dirigen.
Baca Juga :Â Klinik NU Medika Cilongok Komitmen Terus Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan
Dalam sesi jurnalistik, para siswa diajarkan teknik penulisan berita yang baik dan benar, termasuk bagaimana melakukan wawancara dan menulis berita yang objektif. Di sesi public speaking, siswa-siswi dilatih untuk berani berbicara di depan umum, mengatur intonasi suara, dan menyampaikan pesan dengan jelas. Sementara itu, pada pelatihan dirigen, peserta diajarkan teknik dasar memimpin paduan suara dengan gerakan tangan yang tepat.(*)
