SOKARAJA, nubanyumas.com – Jajaran Syuriyah PCNU Banyumas menggelar dua kali halaqah dalam sepekan terakhir. Halaqoh diikuti perwakilan katib dan syuriyah MWC se Banyumas. Harapannya, jajaran syuriyah semakin paham tugas dan fungsi secara struktur dan sesuai aturan perkumpulan (perkum).
Demikian disampaikan Katib PCNU Banyumas, Prof. Dr. Ridwan, M.Ag kepada nubanyumas.com. Halaqoh pertama berisi ‘ngaji adminsitrasi’ bagi katib syuriyah. Sedangkan kedua, halaqah mengambil tema ‘bedah perkum’ dengana peserta Rais dan Katib MWC Se Banyumas.
“Kegiatan pertama dilaksanakan di Aula PCNU, Jalan Sultan Agung. Kegiatan kedua, kita laksanakan di Ponpes As Sunniyah, Kebonkapol, Sokaraja. Alhamdulillah peserta dari MWC antusias dan hadir maksimal,” kata Ridwan.
Diharapkan, kata Ridwan, jajaran syuriyah emahami fungsi secara struktur. Memahami perkum supaya paham organisasi dalam rangka berjamiyyah. Muaranaya adalah mengorganisir gerakan dan khidmah pada jamiyyah berdaserkan aturan.
“Syuriyah adalah pemegang tertinggi kebijakan organisasi, pengarah, pembina dan pengawas pelaksanaan keputusan-keputusan NU. Perkum mengatur peran dan fungsi tersebut, Maka, sudah semestinya Syuriyah memahami dan dinamis dalam berorganisasi,” kata Ridwan menggambarkan.
Dicontohkan misalnya seperti rapat rutin, kesekretariatan syuriyah dan sebaganya. Termasuk juga bagaimana, Syuriyah punya arah kebijakan organisasi NU mau kemana. Hal-hal tersebut menjadikan penting ngaji adminsitrasi dan halaqoh bedah perkum jajaran syuriyah se Banyumas.
Rais Syuriyah PCNU Banyumas, Drs KH Mughni Labib MSI menekankan bahwa NU adalah organisasi. Maka, setiap pengurusnya harus ‘bekerja’ dan atau berorganisasi dengan aturan.