AJIBARANG, NUBANYUMAS.com – Banyaknya ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat selama pandemi Covid-19 menjadi keprihatinan mendalam bagi dunia pesantren. Hal ini disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muhajirin desa Pandansari Kecamatan Ajibarang, Abah Kyai Kholid Abdul Rasyid pada peringatan Hari Lahir NU ke-95 .
“Kita sangat prihatin dengan banyaknya ulama NU yang akhir-akhir ini wafat. Kita semua sebagai generasi penerus, harus bangkit dan membangkitkan kembali keilmuan para masyayikh kita,” kata Mursyid Thariqah Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah ini kepada NUBANYUMAS.com, Jum’at (29/01/2021) malam.
Sebagai seorang santri, pesan Abah Kholid, jangan sampai lelah dalam mencari ilmu. Karena ilmu merupakan bekal hidup dan penerang di dunia dan akhirat.
Baca Juga : Peringati Harlah NU ke-95, Pesantren Darul Muhajirin Potong Tumpeng
“Asy-syabab syu’batu minal junun”, Pemuda itu adalah satu bagian dari gila. Oleh karenanya santri selaku pemuda harus benar-benar gila. Mumpung masih muda, tergila-gila lah pada ilmu,” kata Abah Kholid.
Menurut Abah Kholid, Harlah NU ini menjadi satu refleksi dan lompatan besar bagi para santri untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan jaman di era globalisasi seperti sekarang ini. Maka para santri perlu mempersiapkan diri untuk menjadi kader pemimpin bangsa ke depan.
“Sebagai calon pemimpin masa depan, para santri sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik. Selalu bertawakkal, rajin dalam belajar, ikhlas dan selalu waspada,” tutup Abah Kholid mengakhiri sambutannya di Surau Nurul Iman Pondok Pesantren Darul Muhajirin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pondok Pesantren Darul Muhajirin menggelar peringatan Harlah NU ke-95 secara sederhana, bersama para santri dengan mentaati protokol kesehatan.(MKR)
[…] Baca Juga : Banyak Ulama NU Wafat, Abah Kholid: Santri Harus Gila […]