AJIBARANG, nubanyumas.com – Tradisi lebaran ketupat atau yang biasa dikenal oleh warga desa Kalibenda, kecamatan Ajibarang, kabupaten Banyumas dengan sebutan Bada Kupat, lazim dirayakan sepekan pasca Hari Raya Idul Fitri.
Warga masyarakat yang notabene adalah warga NU itu menyantap ketupat bersama yang sebelumnya diawali dengan melakukan berbagai sholat sunnah diantaranya sholat tasbih dan dhuha.
“Disebut lebaran ketupat karena pada hari itu menu hidangan yang disantap berupa ketupat,” kata Muhammad Shodiq Ma’mun tokoh masyarakat setempat saat dikonfirmasi nubanyumas.com, Kamis (20/05/2021).
Tradisi Bada Kupat di Kalibenda sudah dilakukan sejak zaman dulu sebagai tasyakuran setelah selesai melaksanakan puasa Syawal. Namun adapula warga yang melakukannya sekadar menjalankan tradisi dan menjalin silaturahmi semata.
Baca Juga : Masih Kecil Dipondokin, Tega Bangettttt
“Saat Bada Kupat, warga biasanya membuat ketupat dengan sayur tempenya, adapula yang dengan opor ayam, dilengkapi dengan mendoan dan lainnya, tergantung selera dan ketersediaan bahan baku yang dimiliki” tambah Shodiq Ma’mun yang juga merupakan guru ngaji di RT 01 RW 02 desa Kalibenda.
Menurut Shodiq, tradisi ini sekaligus mengingatkan kembali pada warga bahwa ada ibadah puasa sunnah di bulan syawal yang diajarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW, sekaligus memupuk ukhuwah sebagai wujud kebersamaan, kerukunan warga yang semakin hari semakin tergerus oleh perkembangan zaman.
“Mudah-mudahan tradisi semacam ini bisa terus dilestarikan sampai anak cucu kita,” pungkasnya.