Angkat Tema Sosial Politik, LPQ Darul Muttaqin Cipete Gelar Halaqah Fikih Peradaban 2

Angkat Tema Sosial Politik, LPQ Darul Muttaqin Cipete Gelar Halaqah Fikih Peradaban 2

CILONGOK, nubanyumas.com – Lembaga pendidikan Al Quran (LPQ) Darul Muttaqin Desa Cipete Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas menggelar Halaqah Fiqih Peradaban 2 Ahad, 17 Desember 2023. Kegiatan yang mengangkat tema sosial politik itu merupakan hasil kerjasama antara PBNU dan Kementerian Agama RI.

Miftahudin, Ketua Panitia Kegiatan sekaligus tuan rumah mengaku bersyukur karena LPQ Darul Muttaqin Cipete dipercaya untuk menggelar sebuah event besar, penting, dan penuh dengan ilmu seperti itu.

“Alhamdulillah, LPQ Darul Muttaqin dipercaya untuk menggelar halaqah fiqih peradaban 2, sebuah forum penting yang penuh dengan ilmu dan menambah wawasan berfikir kita semua,” kata Miftahudin kepada nubanyumas.com.

Baca Juga : Ponpes Miftahul Burhani Pesawahan Adakan Halaqah Fiqh Peradaban

Halaqah yang mengangkat tema Ijtihad Politik Ulama NU dalam Bidang Sosial dan Politik itu menghadirkan 3 pembicara sekaligus, yakni KH Ahmad Ismail dari RMI PBNU, Hj Alai Najib dari LBM PBNU, dan Ny Hj Umniyatul Labibah dari RMI Banyumas.

Hj Alai Najib mengatakan bahwa NU secara kelembagaan tidak ikut-ikutan dalam kontestasi politik praktis, namun warga NU boleh untuk berpolitik. “Asalkan jangan membawa-bawa NU secara organisasi atau kelembagaan,” jelasnya.

KH Ahmad Ismail, dalam penjelasannya menyampaikan bahwa peradaban itu tidak bisa muncul dalam waktu singkat, namun peradaban itu muncul dari suatu kebiasaan yang terus berulang-ulang, hingga menjadi suatu kebudayaan.

Sedangkan Ny Hj Umniyatul Labibah menjelaskan bahwa NU lahir dari tiga pilar penting yaitu Nahdatut Tujar, Nahdltul Wathon, dan Dan Tasfirul Arkar. Ketiga pilar tersebut secara tidak langsung berpengaruh pada pandangan politik NU.

Baca Juga : Gelar Halaqoh, RMI Banyumas Kumpulkan Ponpes – Madin Se Banyumas

“Meskipun NU pernah menjadi partai Politik, namun kemudian kembali ke khitah 1926. Inti dari tiga pilar tersebut yaitu bangsa, yang kemudian dispesifikasikan menjadi politik kebangsaan dan kerakyatan,” jelasnya.

Tulisan sebelumnyaYuni Karomah : Fatayat Kedungbanteng Produktif, Jaga Netralitas Jelang Pemilu
Tulisan berikutnyaMajelis Talim dan Sholawat Naikkan Omset UMKM

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini