700 Pengurus Fatayat NU Kedungbanteng Dilantik, Tanda Kebangkitan Kader Perempuan Muda NU

Banyumas, nubanyumas.com — Sebanyak sekitar 700 pengurus Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dari tingkat ranting dan anak ranting se-PAC Kedungbanteng resmi dilantik di Lapangan Beji, Kedungbanteng, pada Selasa, 22 Oktober 2025. Momentum ini menjadi persembahan istimewa dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, sekaligus penanda semangat regenerasi kader perempuan muda NU di tingkat akar rumput.

Pelantikan masif ini meliputi tiga ranting — Kalikesur, Melung, dan Dawuhan Kulon — serta 52 anak ranting di bawah koordinasi Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kedungbanteng. Berdasarkan data panitia, total pengurus yang dilantik mencapai sekitar 700 orang, mencerminkan gairah baru dalam penguatan organisasi Fatayat di wilayah pedesaan.

Ketua PAC Fatayat NU Kedungbanteng, Yuni Karomah, mengatakan bahwa pembentukan anak ranting ini merupakan langkah strategis di masa akhir kepengurusannya untuk memastikan regenerasi kader tetap berjalan.

“Kami ingin Fatayat tidak berhenti di periode ini saja. Dengan membentuk anak ranting, kami sedang menyiapkan generasi penerus yang siap melanjutkan estafet perjuangan,” ujarnya penuh optimisme.

Menurut Yuni, Fatayat NU Kedungbanteng tidak hanya fokus pada perluasan struktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya anggotanya. Setelah pelantikan, pihaknya telah menyiapkan Latihan Kader Dasar (LKD) dan program pendampingan organisasi agar seluruh pengurus baru memiliki pemahaman yang kuat tentang ideologi, administrasi, dan manajemen organisasi. “Kuantitas dan kualitas harus berjalan seimbang. Fatayat yang dinamis harus berdiri di atas pondasi kaderisasi yang kokoh,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Banyumas, Tati Irawati, memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat kader-kader muda Fatayat di Kedungbanteng. Ia menyebut, pelantikan ini menjadi bukti nyata bahwa Fatayat NU terus berkembang dan menjadi ruang pemberdayaan bagi perempuan muda di pedesaan.

“Kedungbanteng memberi teladan bahwa Fatayat bisa tumbuh kuat dari bawah. Semangat ini harus dijaga agar Fatayat tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Tati.

Tati juga menegaskan pentingnya sinergi antara pengurus Fatayat di semua tingkatan agar mampu merespons kebutuhan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Menurutnya, Fatayat NU bukan hanya organisasi perempuan, melainkan juga wadah perjuangan sosial yang meneguhkan peran perempuan dalam membangun masyarakat.

Acara pelantikan berlangsung meriah dan khidmat, diwarnai dengan penampilan kreasi seni santri, pembacaan shalawat, dan doa bersama untuk para pejuang perempuan NU. Dengan semangat Hari Santri Nasional, Fatayat NU Kedungbanteng menegaskan tekadnya untuk terus menjadi garda terdepan dalam melahirkan kader perempuan berdaya, berilmu, dan berakhlak mulia di Banyumas.

Tulisan sebelumnyaPergunu Banyumas Gelar Brainstorming, Ajak Guru Bangkit dan Kembali Menyalakan Semangat Pendidikan

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini