PURWOKERTO, nubanyumas.com – Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, pada Kamis 28 September 2023 melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) kepada 50 orang anggota Paguyuban Produsen Tahu ‘Sari Delai’ di desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Desa Kalisari dipilih karena memiliki potensi yang cukup besar bagi pengembangan perekonomian melalui sektor Home industri tahu dengan jumlah produsen tahu ± sebanyak 300 orang.
Akan tetapi potensi tersebut belum diimbangi dengan pengetahuan dan keterampilan dari mitra agar dapat mengolah dan memanfaatkan limbah cair tahu agar bernilai ekonomis dan tidak mencemari lingkungan. Dengan demikian, Pengabdian Masyarakat Pemula di desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas mengangkat tema Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat.
“Ide untuk mengolah limbah cair tahu berasal dari survei pendahuluan yang dilakukan oleh tim PMP di Desa Kalisari yaitu ditemukan bahwa limbah cair tahu sebagian besar hanya dibuang begitu saja ke aliran Sungai. Padahal Ketika limbah cair tahu tersebut bercampur dengan limbah rumah tangga dapat menimbulkan pencemaran air dan bau yang tidak sedap sehingga membahayakan organisme perairan yang ada di dalamnya.” Tutur Eti Wahyuningsih selaku ketua tim.
“Berdasarkan hasil survei pendahuluan, tim PMP Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto tergerak untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan manawarkan kepada Paguyuban produsen tahu ‘Sari Delai untuk menjaga lingkungan dengan mengolah limbah cair yang dihasilkan dari produksi tahu menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat untuk tanaman dan memiliki nilai ekonomi,” ucap Kartika Winkar Setya selaku anggota PMP.
Pengabdian Masyarakat Pemula di Desa Kalisari ini diketuai Oleh Eti Wahyuningsih, S.Si., M.Pd. dengan anggota Daryono, S.H., M.H. dan Kartika Winkar Setya, S.H., M.H. serta narasumber Bagus Nur Rochman, S.P., M.P. dari Program studi Agroteknologi dengan menggandeng Paguyuban “Sari Delai” yang diketuai oleh Bapak Purwanto.
Melalui program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, diharapkan agar kesadaran masyarakat kian meningkat akan arti penting kelestarian lingkungan, Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra untuk mengolah limbah cair tahu menjadi pupuk organik yang memiliki potensi ekonomi, Serta meningkatkan peran aparat pemerintahan desa dalam upaya pelestarian lingkungan dan menggali potensi ekonomi berupa pemanfaatan limbah cair.
“Diharapkan pelatihan ini dapat menyebarluaskan serta mentransfer ilmun yang diperoleh kepada warga masyarakat Kalisari, serta dapat menambah peningkatan ekonomi khususnya bagi para pengrajin tahu dalam hal mengolah limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair yang memiliki nilai ekonomi. Selain itu, dengan limbah yang terolah dapat menjadi Upaya menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Anas Junaidi selaku Kepala Urusan TU dan Umum desa Kalisari.
“Dengan kegiatan ini, sangat membantu sekali bagi pengrajin tahu. Selain tahunya yang bisa dijual, limbahnya pun bisa memiliki nilai ekomomi. Dan disamping itu, pemanfaatan limbah ttahu menjadi pupuk ini akan membantu para petani,” tutur Purwanto selaku Ketua Paguyuban Sari Delai desa Kalisari.
“Acara tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat karena masyarakat jadi lebih kreatif dan inovatif.” Ujar saudara Kintana sebagai salah satu peserta.
“Selain pelatihan pembuatan pupuk organik cair, hasilnya dapat diperoleh hak kekayaan intelektual bagi paguyuban produsen tahu sari delai atas pupuk organik cair yang dihasilkan. Sehingga Masyarakat akan mendapatkan nilai perlindungan hukum dan nilai ekonomi yang dihasilkan,” ujar Daryono.
Dalam pembuatan pupuk organik cair ini tidak hanya menggunakan limbah cair tahu saja, tetapi ditambahkan campuran komposisi lain yang dapat bermanfaat untuk pupuk organik cair untuk tanaman. Serta diperlukan beberapa waktu dalam penyulingan limbah tersebut. Sehingga kegiatan tersebut tidak hanya sampai masa pelatihan saja.
Pelatihan ini sekaligus mendorong masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungan. Sehingga kelestarian lingkungan akan tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan oleh generasi mendatang.
Kontributor : Siti Nurdani