Banyumas,nubanyumas.com – SMP Al Hamra menjadi topik yang hangat diperbincangkan dalam momen Halalbihalal dan Silaturahmi keluarga besar Pondok Pesantren Al Masda dan masyarakat yang digelar pada 14 Syawal 1446 H atau bertepatan dengan 13 April 2025.
Bertempat di kompleks putri Karang Pundung, Rancamaya, Cilongok kegiatan ini tak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memperkuat komitmen pesantren Al Masda dalam dunia pendidikan.
SMP Al Hamra merupakan lembaga pendidikan formal yang didirikan langsung oleh pengasuh Ponpes Al Masda, Kiai Achmad Mufarrich yang juga merupakan Rais Syuriah MWC NU Cilongok. Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMP Al Hamra, Ahmad Roziqin, S.Pd., memperkenalkan lebih jauh visi dan misi sekolah ini kepada para hadirin.
Baca Juga : PPDB SMP AL Hamra Cilongok 2025/2026 Resmi Dibuka, Ini Cara Daftarnya!
“SMP Al Hamra hadir untuk membentuk generasi Qur’ani yang tidak hanya memahami nilai-nilai agama, tetapi juga memiliki wawasan luas dan mampu menjawab tantangan zaman,” ungkap Ahmad Roziqin. Ia menambahkan bahwa sekolah ini menjadi bagian penting dalam cita-cita besar Ponpes Al Masda untuk membangun pendidikan Islam yang unggul dan relevan.
“Di SMP Al Hamra, kami mengusung pendidikan yang seimbang antara nilai-nilai Al-Qur’an dan pengetahuan umum, agar para siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga tangguh secara spiritual dan sosial,” lanjutnya.
Dengan hadirnya SMP Al Hamra sebagai bagian dari sistem pendidikan yang dibangun oleh Ponpes Al Masda, diharapkan akan tumbuh generasi muda yang unggul dan berakhlak mulia.
Halalbihalal dan Silaturahmi yang dihadiri oleh alumni, santri, dan keluarga besar pesantren tersebut juga diisi dengan tausiah dan arahan dari Kiai Achmad Mufarrich. Dalam pesannya, beliau menekankan pentingnya menjaga hubungan antara guru dan murid sebagai dasar keberkahan ilmu dan keberlanjutan nilai-nilai pesantren.
Baca Juga : SMP Al Hamra Cilongok, Sekolah Berbasis Pesantren dengan Program Unggulan Tahfidz Al Quran
“Silaturahmi dan hubungan yang kuat antara guru dan murid adalah pondasi yang tidak boleh ditinggalkan. Itulah ruh dari pendidikan kita,” tegas kiai yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah MWC NU Cilongok itu.
