Sarif Abdillah: Genjring dan Rodat Pondasi Penguat Bangsa

Sarif Abdillah: Genjring dan Rodat Pondasi Penguat Bangsa

AJIBARANG, nubanyumas.com – Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Ajibarang sukses menggelar Festival Genjring dan Rodat, Sabtu (06/12/2025) malam.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Sarif Abdillah, yang hadir dalam acara tersebut menekankan bahwa melestarikan seni tradisi merupakan bagian vital dari menjaga keutuhan bangsa.

Kegiatan yang berlangsung meriah ini menampilkan kebolehan 13 grup Genjring dan Rodat dari berbagai daerah. Festival ini menjadi upaya konkret Lesbumi NU Ajibarang dalam merawat seni budaya Islam Nusantara yang kian jarang ditampilkan.

Baca Juga: Ratusan Penabuh Genjring dan Penari Rodat Bakal Tampil di Ajibarang Nanti Malam

Dalam sambutannya, Sarif Abdillah menjelaskan filosofi mendalam di balik kesenian tersebut. Menurutnya, tradisi ini bukan sekadar hiburan, melainkan sarana spiritual.

“Seni Rodat itu berasal dari kata Raudhah atau taman. Isinya adalah lantunan shalawat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Ini tradisi lama yang harus terus kita uri-uri (lestarikan),” kata Sarif Abdilah.

Sarif menegaskan bahwa akulturasi budaya, seperti Genjring dan Rodat, merupakan pondasi penting bagi negara. Ia menyebut bahwa aktif melestarikan kesenian ini memiliki nilai nasionalisme yang tinggi.

“Budaya adalah pondasi negara. Jika budaya hilang, negara bisa rapuh. Maka, aktif dalam seni Genjring dan Rodat sama halnya dengan ikhtiar menjaga keutuhan Indonesia. Jangan pernah menyepelekan tradisi ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, legislator asal Banyumas ini menyoroti tantangan regenerasi pelaku seni tradisi. Ia mendorong generasi muda NU untuk mulai mengambil peran dan berlatih agar warisan budaya Nusantara ini tidak punah.

Baca Juga: Lesbumi MWC NU Cilongok Siap Gelar Festival Budaya Islam dan Rebana Klasik di Hari Santri 2025

“Kaderisasi pemain Rodat dan Genjring harus ditata kembali. Anak-anak muda harus mau berlatih. Tantangan kita saat ini adalah kaderisasi yang semakin lama semakin hilang, padahal budaya inilah yang menjadi penguat identitas kita,” pungkas Sarif.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua MWC NU Ajibarang, Sekcam Ajibarang, Ketua Lesbumi NU Banyumas dan jajaran Forkompimcam Ajibarang serta tamu undangan lainnya.(yar)

Tulisan sebelumnyaNgaji Rutin Pergunu Banyumas, KH Moh Roqib Ajak Guru Istiqamah Cari Ilmu
Tulisan berikutnyaHadiri Acara Lesbumi NU, Wakil Ketua DPRD Jateng Tekankan Pentingnya Melestarikan Seni Rodat

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini