SUASANA hangat terasa ketika puluhan santri TPQ Roudlotul Munawwaroh sowan ke kediaman Ustadz Hasanuddin, M.Sy., pengurus Takmir Masjid Al Fattah Griya Asri Karangsalam, yang baru saja pulang dari ibadah umroh. Silaturahmi sederhana itu berlangsung penuh canda, doa, dan semangat belajar.
Kunjungan santri ini bukan kegiatan biasa. Menurut Kepala TPQ Roudlotul Munawwaroh, Siti Nurhayati sowan kali ini dijadikan momen pembelajaran. Para santri dikenalkan lebih dekat dengan ibadah umroh, sekaligus mengambil inspirasi ilmu dari sosok ustadz yang juga dikenal sebagai dosen di UIN Prof. K.H. Saifudin Zuhri Purwokerto.
“Kegiatan sowan seperti ini adalah cara kami memperluas pengalaman santri. Mereka belajar ibadah tidak hanya lewat guru, tetapi juga lewat cerita dan teladan orang yang baru menjalani langsung,” ujar Bu Nung, sapaan akrab Siti Nurhayati.
Dalam kesempatan itu, Ustadz Hasanuddin menyambut para santri dengan penuh keakraban. Ia menceritakan sekilas pengalaman ibadah umroh yang dijalaninya, termasuk suasana haru saat beribadah di Tanah Suci. Namun lebih dari itu, ia menekankan pesan penting tentang inti dari pendidikan santri: mengaji dan belajar Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh.
“Yang paling utama adalah tetap semangat belajar membaca Al-Qur’an. Dari situlah ilmu lain akan terbuka. Santri harus tekun, karena bekalnya untuk hidup tidak hanya dunia, tapi juga akhirat,” pesannya kepada para santri.
Para santri tampak antusias mendengar nasihat tersebut. Beberapa dari mereka bahkan terlihat serius menyimak, meski usianya masih belia. Momentum ini menjadi pengalaman berharga, karena mereka dapat melihat langsung bagaimana ilmu, ibadah, dan pengalaman berpadu menjadi teladan nyata.
Bagi para pengajar TPQ, kegiatan sowan juga menjadi sarana menanamkan nilai silaturahmi. Mereka ingin membiasakan santri untuk menghormati guru dan mengambil hikmah dari setiap pertemuan. Dengan cara ini, pendidikan tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga di ruang-ruang kehidupan sehari-hari.
Silaturahmi pun ditutup dengan doa bersama. Para santri pulang dengan wajah ceria, membawa cerita baru tentang perjalanan umroh dan semangat baru untuk terus mengaji. Sebuah kunjungan singkat yang sederhana, namun penuh makna bagi perjalanan belajar mereka.