
BANYUMAS, nubanyumas.com – Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, yang berlokasi di Desa Leler, Randegan, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, menggelar perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-12 dan Haflah Akhirussanah dengan rangkaian acara yang berlangsung meriah dan penuh makna mulai 18 hingga 22 Juni 2025.
Acara dibuka pada Rabu, 18 Juni 2025, dengan Karnaval Andalusia yang melibatkan seluruh santri, dewan guru, serta masyarakat sekitar. Karnaval ini menjadi bentuk syukur sekaligus ajang mempererat silaturahmi antarwarga pesantren dan masyarakat.
Di hari yang sama hingga Kamis, 19 Juni, pesantren menjadi tuan rumah Bahtsul Masail FMPP se-Jawa Tengah dan Madura ke-43, forum ilmiah yang mempertemukan para santri dan ulama muda untuk membahas isu-isu aktual dalam bingkai hukum Islam. Ini menjadi momen penting yang menunjukkan bahwa pesantren tetap relevan dan responsif terhadap dinamika zaman.
Acara berlanjut pada Jumat malam, 20 Juni, dengan Andalusia Bersholawat bersama Habib Anis bin Syahab dari Jakarta. Ribuan jamaah diperkirakan hadir untuk mengikuti lantunan sholawat, memperkuat nilai spiritual dan cinta Rasul dalam suasana yang khidmat namun penuh kegembiraan.
Pada Sabtu dan Ahad, 21–22 Juni, digelar Pentas Kreasi Santri dan Khotmil Kutub, yaitu prosesi khataman kitab-kitab kuning sebagai bentuk capaian keilmuan santri. Dalam pentas seni, para santri menampilkan beragam bakat, mulai dari drama islami, puisi, hadrah, hingga penampilan multimedia yang dikemas kreatif.
Pengasuh pondok, KH. Zuhrul Anam Hisyam (Gus Anam), menyampaikan bahwa perayaan ini bukan semata-mata seremoni, tapi bagian dari pendidikan karakter dan spiritualitas santri. “Harlah dan haflah ini adalah sarana menanamkan rasa syukur dan kebanggaan pada santri atas perjalanan panjang menuntut ilmu. Semoga menjadi wasilah keberkahan bagi semuanya,” ujarnya.
Gus Anam juga mengajak masyarakat untuk hadir dan meramaikan setiap rangkaian kegiatan. Menurutnya, keterlibatan masyarakat memperkuat hubungan emosional antara pesantren dan lingkungan sekitar. “Kami membuka pintu seluas-luasnya. Mari hadir, bershalawat, menyaksikan karya santri, dan bersama-sama mengambil berkah dari ilmu,” tambahnya.
Harlah ke-12 ini menjadi momentum konsolidasi nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kebudayaan yang terus ditanamkan Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia. Sebuah pesan kuat bahwa pesantren bukan hanya pusat pendidikan, tapi juga penjaga tradisi, pembentuk karakter, dan motor sosial di tengah masyarakat.
Penulis : Djito El Fateh