PURWOKERTO, nubanyumas.com – Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono resmi dilantik menjadi Ketua Pengurus Cabang Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Banyumas untuk masa bakti 2025–2030. Pelantikan ini digelar di Pendopo Sipanji Purwokerto pada Sabtu (11/10/2025) yang dihadiri oleh Ketua Harian Pengurus Pusat (PP) KAGAMA periode 2024–2029.
Ketua Harian Pengurus Pusat KAGAMA, Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa KAGAMA merupakan wadah alumni yang membumi dan berorientasi pada aksi nyata. Ia menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan kontribusi melalui filosofi “guyub rukun migunani”, berkumpul secara rukun dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya datang melantik Pak Sadewo karena saya yakin beliau bisa membawa KAGAMA Banyumas lebih produktif. Kagama bukan organisasi banyak omong, tapi kerja. Dan saya lihat, semangat Pak Bupati sangat kuat, apalagi visinya sejalan dengan pentingnya produktivitas untuk Banyumas,” katanya.
Budi Karya juga menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana-rencana strategis yang telah dibicarakan bersama Sadewo, termasuk pengembangan ketahanan pangan lewat budidaya kelapa dan kakao seluas ratusan hektare, serta inisiatif pertanian lainnya yang diarahkan menjadi program quick win.
“Kagama harus jadi inisiator produktivitas agraris. Kita harus punya quick win, misalnya tanam kelapa yang bisa langsung dijual. Jangan banyak omong, tapi berguna,” tegas Budi.
Sementara itu, Sadewo sebagai Ketua KAGAMA Banyumas yang baru dilantik, menyampaikan harapannya agar seluruh alumni UGM yang berdomisili atau bekerja di Banyumas dapat aktif berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Saya ingin Kagama di Banyumas, baik yang ber-KTP Banyumas maupun yang bekerja di sini, bisa bersama-sama membangun daerah. Ini banyak orang pintar, tinggal kita sinergikan,” ucapnya.
Sadewo juga menyampaikan rencana pengembangan sektor pertanian yang potensial untuk menarik investor asing, termasuk kerjasama dengan Perhutani dan pengusaha Tiongkok untuk pengembangan lahan wortel di dataran tinggi Banyumas. Selain itu, Sadewo menyinggung potensi ekonomi dari Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga dan upaya konkret untuk mendorong pembukaan rute penerbangan strategis seperti Purbalingga–Jakarta dan Purbalingga–Lampung.
“Kalau bandaranya hidup, multiflyer effect-nya pasti ke Banyumas Raya. Kagama harus bisa dukung ini agar dana negara tidak sia-sia dan ekonomi lokal bergerak,” tambahnya.
Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi KAGAMA Banyumas untuk mengambil peran strategis dalam pembangunan daerah, terutama melalui sektor agraria, ketahanan pangan, serta dukungan terhadap infrastruktur dan konektivitas wilayah.
Habib Pandu Yuristian, S.M.
Peliput Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Banyumas