PURWOKERTO,nubanyumas.com – Untuk meningkatkan pemahaman para remaja tentang seluk beluk kehidupan berkeluarga dan kehidupan rumah tangga, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Bahagia Sekolah Menengah Atas Negeri 4 (SMAN 4) Purwokerto menggelar seminar Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).
Kegiatan ini digelar Rabu, (8/12/2021) di Ruang Rupatama, diikuti oleh puluhan peserta dari unsur siswa-siswi. Pembicara dalam seminar tersebut Novi Mulyani, Dosen Universitas Islam Negri KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto yang juga menjadi Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Banyumas.
Pembina PIK-R Bahagia, Anteng Saraswati menegaskan bahwa kegiatan seperti ini penting dilakukan untuk generasi muda, karena banyak sekali materi yang perlu mereka pelajari dan pahami sebelum mereka memutuskan untuk membina rumah tangga. Salah satunya materi tentang pembelajaran sex bagi remaja dan kaitannya dengan ilmu kedokteran.
“Kami memberikan pengenalan, kesadaran dan motivasi akan bahaya pergaulan bebas bagi remaja sehingga mereka dapat meraih cita-cita di masa depan, dan materi tentang PUP,” katanya.
Baca Juga : Pandemi, SMAN 4 Purwokerto Gelar Pesantren Online
Materi PUP, lanjut Anteng diantaranya adalah menunda perkawinan sampai batas usia minimal, mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa, dan menunda kehamilan anak pertama apabila telah terjadi perkawinan dini, sampai di usia 21 tahun.
Hal serupa juga disampaikan oleh Dudiyono, Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMAN 4 Purwokerto. Menurut Dudi, sapaan akrabnya kegiatan seminar PUP ini penting dilakukan karena memberikan kontribusi positif bagi generasi muda dalam mempersiapkan jenjang pernikahan.
Ia berharap adanya kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran para remaja agar didalam perencanaan berkeluarga dapat mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran.
“Dan yang paling utama tentu kesiapan mental spiritual atau pemahaman dan penerapan nilai-nilai agama bagi remaja dalam menyikapi problema yang dihadapi nantinya”, jelasnya. (*).