Penguatan Sikap Moderat Mahasiswa, Dosen Unsoed: Moderasi Beragama Sejalan Dengan Nilai Dasar PMII

Kedungbanteng, nubanyumas.com-Dosen Pendidikan Agama Islam Unsoed melalui Program Pengabdian LPPM bekerjasama dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Purwokerto melakukan penguatan moderasi beragama.

Penguatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman agama yang moderat dalam kehidupan majemuk. Diikuti oleh 37 mahasiswa lintas kampus di Purwokwerto dan digelar dari pagi hingga sore hari di Gedung MWC NU Kedungbanteng, Kamis (31/7/2025), pekan lalu.

Ketua Tim Pengabdi, Muhammad Baedowi menyampaikan penguatan moderasi beragama sejalan dengan Nilai Dasar Pergerakan PMII yang santun dan ramah terhadap sesama. Moderasi beragama dan NDP mengajarkan tentang sikap wasathiyah atau sikap ditengah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Penguatan Sikap Moderat Mahasiswa, Dosen Unsoed: Moderasi Beragama Sejalan Dengan Nilai Dasar PMII

“Pemahaman dan praktik ajaran agama yang inklusif dengan menerima bentuk perbedaan tanpa membenci dan mencela,” terang Dosen PAI pada Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan tersebut sesuai rilis yang dikirim ke redaksi, Ahad, (3/8/2025).

Baedowi menambahkan, mahasiswa dibekali dengan pilar utama moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya. Melalui penanaman pilar moderasi beragama, mahasiswa semakin dewasa dalam memahami perbedaan agama dan budaya nusantara yang beragam.

“Melalui pemahaman yang moderat, mahasiswa diajak untuk lebih terbuka terhadap kelompok yang berbeda, terlebih bagi agama dan budaya yang berbeda,” paparnya.

Anggota Tim Pengabdi, Musmuallim menjelaskan pasca menjalankan ajaran agama, saatnya umat beragama melindungi kemanusiaan. Agama sebagai sumber dan inspirasi kebenaran menjadi pondasi untuk menjaga nilai kemanusiaan dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

“Pasca beragama adalah kemanusiaan dan lingkungan. Saling melindungi dalam bingkai kemanusiaan dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya.

Materi yang tidak kalah penting, lanjut Musmuallim adalah digitalisasi media untuk kampanye nilai moderasi beragama. Sikap moderat ditulis, didesain, ditampilkan dan dikampanyekan diruang publik melalui media sosial.

Baca Juga: Tangani Anak Tak Sekolah, KOPRI PMII Purwokerto Terjunkan Relawan

“Mahasiswa dilatih dan diajak untuk menarasikan, mendesain, dan mengkampanyekan kreasi konten positif. Melalui kreasi konten pada platform media sosial materi disesuaikan dengan habitus kehidupan mahasiswa dan masyarakat kekinian,” pungkasnya.

Tulisan sebelumnyaKhitan Massal hingga Penyuluhan Keluarga Maslahah Meriahkan Muskercab ll PCNU Banyumas
Tulisan berikutnyaMWCNU Jatilawang Hadiri Muskercab II PCNU Banyumas, Sampaikan 7 Harapan Strategis

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini