PC ISNU Banyumas Mengabdi; Berbakti Untuk Masyarakat

PC ISNU Banyumas Mengabdi; Berbakti Untuk Masyarakat
PC ISNU Banyumas Mengabdi; Berbakti Untuk Masyarakat

PC ISNU Banyumas bekerjasama dengan LPPM ( Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Jenderal Soedirman mengadakan serangkaian agenda pengabdian kepada masyarakat. Rangkaian kegiatan akan berlangsung dari bulan Juli hingga Oktober 2025.

Agenda yang bertajuk “PC ISNU Banyumas Mengabdi” diawali dengan pemeriksaan kesehatan gratis dan pelatihan pembuatan jamu tradisional pada 12 Juli 2025. Bertempat di joglo PC ISNU Banyumas Jl. Moh. Besar Kutasari, sasaran pengabdian adalah masyarakat desa Kutasari dan santri Pesantren Mahasiswa An Najah.

Dua tema tersebut merupakan bagian dari tiga pilar utama yang menjadi fokus agenda kepengurusan PC ISNU Banyumas, yaitu Kesehatan, Ekonomi, dan pendidikan.

Pemeriksaan kesehatan gratis berupa cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat merupakan upaya deteksi dini berbagai penyakit dan pencegahan masalah kesehatan serius.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh tim mahasiswa dari program studi Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman. Sekitar 70 peserta yang terdiri dari warga dan santri memadati tenda pemeriksaan sejak pagi. Lebih banyak dari target peserta yang diperkirakan yaitu 50 orang.

Warga sekitar dan santri yang telah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan kemudian dipersilakan menjadi peserta dalam pelatihan pembuatan jamu tradisional. Pelatihan ini dipimpin oleh tim dari program studi Farmasi Universitas Jenderal Soedirman.

Pelatihan diawali dengan pengenalan manfaat rempah bagi tubuh manusia. Jahe, kunir, temulawak memiliki manfaat seperti menambah kekebalan tubuh, anti peradangan, nyeri sendi, dan kulit.

Narasumber juga menekankan kepada para ibu dan remaja putri yang hadir bahwa penggunaan kosmetik kimia berlebihan tidak baik untuk kesehatan kulit jangka panjang. Bahan alami seperti kunyit dan temulawak lebih aman dipakai sebagai masker wajah.

Kedua rempah tersebut memiliki manfaat untuk mencerahkan, menghaluskan, mengurangi peradangan, dan menutupi tanda penuaan dini pada kulit wajah.

Bagi orang yang sudah di atas usia 40 tahun, penting untuk mengkonsumsi jahe, kunyit, dan temulawak untuk mencegah peradangan ginjal dan meminimalisir gejala kanker.

Baca juga: Profesor Politik Unsoed: Apalah Arti Demokrasi Tanpa Kesejahteraan

Tentu hal ini bisa menghindarkan diri dari resiko penyakit di masa tua agar bisa menjalani kehidupan yang bugar dan sehat hingga akhir hayat.

Pelatihan ini tidak hanya bisa diambil manfaat untuk konsumsi keseharian, namun juga bisa menjadi komoditas ekonomi. Pembuatan jamu yang cukup sederhana bisa dilakukan secara pribadi atau komunitas.

Produk jamu bisa dijual untuk masyarakat sekitar atau ditaruh dalam kemasan botol sehingga mudah didistribusikan secara daring.

Dibuka oleh Rektor Unsoed dan Diiringi Doa oleh Rais Syuriyah PCNU

Pemeriksaan kesehatan gratis dan pelatihan pembuatan jamu tradisional merupakan kegiatan pembukaan dari rangkaian agenda ISNU Mengabdi. Prof. Akhmad Sodiq selaku Rektor Unsoed didaulat untuk memberi sambutan dan membuka kegiatan pengabdian.

Beliau menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang baik antara LPPM Unsoed dan PC ISNU Banyumas dalam upaya untuk berkontribusi terhadap masyarakat akar rumput. Hal ini sebagai implementasi dari Tridharma perguruan tinggi dan program terbaru Kemendiktisaintek yaitu Kampus Berdampak.

Baca juga: Profesor Lingkungan Unsoed: Residu Batubara Menurunkan Tingkat Kecerdasan Anak

Acara pembukaan ditutup dengan doa dari Rais Syuriyah PCNU Banyumas, K.H. Mughni Labib agar rangkaian kegiatan ISNU Mengabdi diberikan kelancaran dan kemudahan sehingga memberikan manfaat besar terhadap masyarakat luas.

Tulisan sebelumnyaSound Horeg Sebagai Penanda Guncangan Sosial
Tulisan berikutnyaSekolah Jurnalistik dan Literasi Digital NU Banyumas Sukses Digelar, 50 Kader Jadi Siswanya

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini