AJIBARANG,nubanyumas.com – Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Zaenudin berharap pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bisa segera dilakukan secara maksimal.
Hal tersebut ia sampaikan ketika bertemu dengan tim peninjau persiapan pelaksanaan PTM dari pemerintah Kabupaten Banyumas di SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang Jum’at, (08/10/2021) siang.
“Semoga anak didik kita tidak ketinggalan ilmu pengetahuan, sehingga dapat terus bersaing dalam dunia pendidikan,” katanya dalam rilis yang diterima nubanymas.com
Ketua Tim peninjau, Basuki Rahmat menjelaskan jika kebijakan PTM ini bukan semata-mata tumbuh dari pemerintah, tapi dari siswa itu sendiri yang menginginkan sekolah tatap muka.
BACA JUGA : Percepat PTM, Ribuan Siswa Siswi NU Ajibarang Ikuti Vaksinasi
“Sudah satu tahun belakangan sekolah secara daring dilakukan akibat pandemi Covid-19, serta pengusulan penambahan sekolah tatap muka dari Cabang Dinas wilayah X Jawa Tengah, ” katanya.
Meski begitu, lanjut Basuki pelaksanaan PTM tersebut juga harus dilakukan dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat, sehingga penyebaran wabah Covid-19 dapat diminimalisir.
Ia juga mengajak agar siswa siswi juga berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penerapan prokes ini.
“Prokes ini demi kebaikan bersama. Siswa-siswi juga harus jadi pahlawan dalam menekan kasus Covid-19 ini. Salah satunya saling mengingatkan soal prokes ini,” ujarnya.
Camat Ajibarang, Parsono berharap sekolah-sekolah yang ada di Ajibarang bisa segera melakukan PTM dengan maksimal, terlebih bagi sekolah yang sudah ditinjau langsung oleh tim peninjau persiapan PTM.
“Catatan terkait sarana penunjang pelaksanaan PTM yang sudah diberikan oleh tim peninjau harap bisa segera dipenuhi dan disempurnakan oleh sekolah, baik persiapan secara fisik maupun non fisik,” katanya.
Bingkai sekolah tatap muka ini, lanjut Parsono sudah kita buat dan atur mekanismenya. Tinggal sekolah itu sendiri yang mengatur bagaimana pelaksanaannya baik jarak antar siswa, lama kegiatan belajar, dan presentase banyaknya siswa yang diperbolehkan untuk sekolah tatap muka ini.
“PTM ini sudah kita akomodir, Pelaksanaannya sendiri tergantung kesiapan sekolah,” pungkasnya.(*)