Ngaji Rutin Pergunu Banyumas, KH Moh Roqib Ajak Guru Istiqamah Cari Ilmu

PURWOKERTO, nubanyumas.com – Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Banyumas kembali menggelar pengajian rutin edisi ke-6 di Gedung Pascasarjana UIN Saizu Purwokerto, Jumat (05/12/2025). Kegiatan bulanan ini menjadi wadah strategis bagi guru NU untuk memperkuat tradisi intelektual sekaligus memperdalam sanad keilmuan.

Dalam pengajian tersebut, KH Moh Roqib hadir sebagai narasumber utama dengan membedah kitab Adabul ‘Alim wal Muta‘alim karya pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

KH Roqib menekankan pentingnya kehadiran fisik seorang penuntut ilmu dalam sebuah majelis. Menurutnya, majelis ilmu adalah tempat utama untuk meraih keberkahan yang tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh metode lain.

Baca Juga: Perkuat Basis, PAC Pergunu Somagede Targetkan Pembentukan Pengurus Ranting di Setiap Desa

“Jangan sekali-kali meremehkan ulama, karena meremehkan ulama sama halnya meremehkan perintah Allah dan sunnah Rasul,” tegas KH Roqib di hadapan para jamaah.

Lebih lanjut, ia mengumpamakan ilmu sebagai bintang-bintang di langit yang menjadi petunjuk arah dalam kegelapan. Ilmu adalah sumber kemuliaan dan benteng dari kerusakan.

“Seseorang yang senantiasa mencari ilmu akan dijaga dari hal-hal yang merusak. Karena itu, guru harus istiqamah menuntut ilmu agar memperoleh kemuliaan dan mampu menebarkan manfaat bagi lingkungan,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua PC Pergunu Banyumas, Dudiyono, menyampaikan apresiasinya atas konsistensi KH Moh Roqib dalam membimbing warga Pergunu. Ia menilai metode penyampaian yang digunakan sangat lugas dan mudah dipahami.

“Pemaparan beliau sangat memperkaya wawasan kita. Kami berharap para guru yang hadir bisa mengimplementasikan ilmu ini dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mutu pendidikan di lingkungan NU semakin berkualitas,” kata Dudiyono.

Baca Juga: OJK Purwokerto Perkuat Literasi Keuangan di Pesantren

Dudiyono juga mengapresiasi para anggota Pergunu yang tetap setia mengikuti pengajian rutin ini. Hal tersebut dinilai sebagai bukti semangat guru-guru NU dalam merawat tradisi keilmuan pesantren di tengah kesibukan mengajar. (yar)

Tulisan sebelumnyaPerkuat Basis, PAC Pergunu Somagede Targetkan Pembentukan Pengurus Ranting di Setiap Desa
Tulisan berikutnyaSarif Abdillah: Genjring dan Rodat Pondasi Penguat Bangsa

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini