BANYUMAS, nubanyumas.com – Warga Nahdlatul Ulama di Banyumas berharap santunan anak yatim piatu bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal ini penting agar anak yatim piatu bisa mendapatkan hak-haknya sebagaimana anak lainnya.
Tokoh masyarakat Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Tri Setya berharap warga NU semakin bergerak untuk bersama-sama merangkul dan bergotong royong bersama untuk memperhatikan yatim piatu ataupun warga terlantar lainnya.
Madrasah, sekolah dan pondok pesantren menjadi salah satu lembaga yang bisa menjadi perantara untuk penyaluran santunan untuk anak yatim piatu yang membutuhkan uluran tangan.
“Jadi santunan anak yatim piatu ini tidak hanya di saat Bulan Muharam saja yang ramai, tetapi kalau bisa berkelanjutan. Untuk itulah perlu gerakan jama’ah untuk mewujudkan hal ini,” katanya.
Kepala MI Ma’arif NU 1 Kranggan, Farida mengapresiasi langkah dan gerakan nyata kontribusi masyarakat dalam menyukseskan acara rutin tahunan 10 Muharam. Iapun sepakat dan menyambut baik adanya aspirasi dan masukan dari orang tua siswa dan warga terkait dengan santunan anak yatim piatu secara berkelanjutan.
“Terkait dengan gerakan yang berkelanjutan inilah, kita akan bahas bersama dengan komite, pengurus ranting NU dan tokoh masyarakat lainnya. Semoga segera terealisasi karena memang kebutuhan anak yatim piatupun khususnya yang masih bersekolah sangat membutuhkan berbagai bantuan dan dukungan,” jelasnya.
Sebagaimana pantauan nubanyumas.com kegiatan rutin santunan anak yatim piatu telah dilaksanakan di seluruh wilayah Banyumas termasuk di wilayah pelosok desa. Kegiatan ini dilaksanakan oleh lembaga pendidikan, komunitas, gerakan masyarakat, pesantren dan lainnya.
Kepala MI Ma’arif NU 1 Cilangkap, Kecamatan Gumelar, Siti Unjiyati SAg mengatakan kegiatan santunan kepada yatim piatu adalah agenda tahunan. Diharapkan menambah keimanan dan keberkahan di Hari Asyura ini. Ia berharap dengan kegiatan ini semakin menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan warga.
Penulis : Evi Laely Sururiyah, Falinda Rakhmawati