JAKARTA, nubanyumas.com – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas menyebut moratorium izin operasional Ma’had Aly bukan mengekang. Sebaliknya, semata-mata untuk perbaikan dan kemajuan lembaga tinggi formal di pesantren tersebut.
Demikian disampaikan Gus Yaqut saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) II, Asosiasi Mahad Ali (Amali), Selasa (22/6/2021). Gus Yaqut hadir secara virtual, sementara Munas Amali II dipusatkan di Ponpes Ash Shidiqiyyah II, Batu Ceper, Tangerang.
“Moratorium (izin operasional) saya kira pemerintah tidak dalam maksud mengekang perkembangan ma’had aly. Tetapi, semata-mata untuk perbaikan dan kemajuan ma’had aly ke depan,” kata Gus Yaqut.
Dalam posisi sekarang, kata Gus Yaqut, sedang disiap-matangkan aturan, instrumen. Harapanya, ma’had aly tidak hanya jadi kebanggaan di pesantren tetapi juga di luar pesantren.
“Seperti yang tadi disampaikan, ma’had aly sebagai destinasi pendidikan, tidak hanya lembaga alternatif. Ma’had aly adalah wujud pelembagaan sistemik dari tradisi intelektual pesantren,” tambah Gus Yaqut lagi.
Secara tersirat, Gus Yaqut bahkan menyebut bahwa moratorium pada saatnya pasti akan dicabut. “Namanya juga moratorium, tentu suatu saat akan dibuka, kalau sudah siap semuanya (perbaikan dan sebagainya),” katanya menggaransi.
Ma’had Aly adalah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam bidang penguasaan ilmu agama Islam. Pendidikan akademi di perguruan tinggi tersebut berbasis pada kitab kuning yang diselenggarakan pondok pesantren.
Munas Amali II sendiri memiliki agenda pemilihan ketua periode 2021-2026. Sekaligus pembuatan formatur untuk struktur lengkap dan pembahan program kerja sejumlah divisi yang ada.
Kontributor :
Rujito, S.SosI, Ka TU Ma’had Aly Andalusia Banyumas, Jawa Tengah