BANYUMAS– Bhinneka Tunggal Ika yang dimanifestasikan dalam bentuk gotong royong dapat menjadi alat efektif untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Pandemi Covid-19 adalah ujian bersama yang harus ditangani kesadaran dan gerakan kolektif semua elemen bangsa dan negara.
Anggota DPR RI Siti Mukaromah menekankan hal itu saat Sosialisasi Empat Pilar beberapa waktu lalu di Desa Pandansari, Kecamatan Ajibarang. Menurut Erma begitu ia akrab disapa, semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan penggambaran persatuan dan kesatuan bangsa Republik Indonesia yang selalu memiliki spirit toleran, moderat, harmoni, integrasi, kerja sama, saling mendukung, semangat berjuang.
“Perwujudan Bhinneka Tunggal Ika dalah implementasi nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan masyarakat bersatu, makmur berkeadilan, dan keadilan yang berkemakmuran dilakukan oleh pemerintah dan seluruh elemen masyarakat yang menghuni wilayah nusantara ini dengan tekad menjaga keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Ia mencontohkan secara konkret wujud gotong royong itu antara lain setiap orang harus memasang radarnya tinggi-tinggi terhadap situasi lingkungan dan tetangga. Warga harus saling membantu misalnya jika ada tetangga yang melaksanakan isolasi mandiri.
“Apabila perlu penanganan serius maka masyarakat sekitar yang turut bergerak memastikan mendapat bantuan medis yang layak. Sudah beberapa kali media memberitakan mengenai orang meninggal saat isoman di rumah. Kita lah yang harus turut berpartisipasi. Tidak peduli apapun agama,suku dan ras mereka. Keselamatan satu orang maka selamat pula semua orang. Karena pandemi adalah penyakit yang sifat sosial sekali,” jelasnya.
Pandemi bisa menjadi ujian bagi masyarakat terkait pemahaman mengenai penting kekompakan sebagai warga negara. Hal ini juga harus ditopang oleh pemerintah dengan menjalankan proses pembangunan masyarakat yang majemuk ini dengan bersinergi bersama tanpa membedakan latar belakang dan strata sosial kehidupan untuk mewujudkan cita-cita bangsa sesuai dengan komitmen bersama, berlandaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika yang termaktub dalam Pancasila.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Erma -nama panggilan Siti Mukaromah- untuk membedah Bersama mengenai pilar-pilar penting penegak, penguat dan pemerkokoh bangsa yaitu Bhinneka tunggal Ika. Hal ini penting karena hadirin yang juga tokoh masyarakat ini akan menjadi inisiator lingkungannya masing-masing untuk terus melestarikan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(adv-)