Kebasen, nubanyumas.com – Diksi ‘literasi’ beberapa tahun terakhir jadi top of mind. Menjadi istilah populer dan banyak kegiatan dilaksanakan. Mulai sosialsasi literasi, hingga ragam wacana bagaimana literasi digital digalakkan.
Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia Kebasen, KH Zuhrul Anam Hisyam punya pendapat menarik. Menurutnya, ‘literasi’ sejatinya bukanlah barang baru. Sebaliknya justru sudah ada sejak zaman Rosulullah Muhammad SAW.
“Dalam Islam, sebenarnya ‘literasi’ bukan barang baru. Justru sudah ada sejak turunnya wahyu pertama ; Iqra bismi Robbikalladzi kholaq…,” kata Gus Anam nukil QS Al ‘Alaq.
Ayat ini menekankan pentingnya membaca, belajar, dan ilmu pengetahuan sebagai bagian dari penghambaan kepada Allah. Sehingga, kata Gus Anam, dengan literasi yang dewasa ini identik tradisi membaca dan menulis, Bangsa Arab kala itu menjadi berkeadaban.
Gus Anam menyampaikan itu saat memberi sambutan dalam acara Literasi Digital untuk Santri At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Selasa (24/9/2024). Kegiatan merupakan buah kolaborasi Dinkominfo Banyumas dengan Pesantren. Sebanyak 50 santri putra-putri ikuti kegiatan tersebut.
“Tentu, kami merasa beruntung ketempatan kegiatan ini. Kami sampaikan terimakasih kepada Dinkominfo Banyumas. Semoga membawa keberkahan untuk semua,” kata Gus Anam menambahkan.
Kegiatan dihadiri angsung Plt Sekretaris Dinkominfo, Imam Munsyarif dan anggota DPRD Banyuymas, Rachmat Imanda. Adapun narasumber menghadirkan Irfan ‘Ibe’ Bahtiar, social media anthusias sekaligus founder @infopurwokerto dan Rujito / Djito El Fateh (jurnalis).
“Saya itu senang kalau kegiatan di pondok. Sekaligus antusias mau mendengarkan dan dapat ilmu dari para narasumber ahli,” kata Plt Sekdin, Imam Munsyarif.
