Lafal Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah dan Sendiri Arab, Latin dan Artinya

Lafal Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah dan Sendiri Arab, Latin dan Artinya

NUBanyumas.com – Ini Lafal Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah dan Sendiri lengkap dalam bahas Arab, Latin dan Arti atau terjemahnya.

Sholat Idul Fitri adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Syawal. Para ulama, khususnya dari mazhab Syafi’i, menganjurkan agar sholat ini dilakukan secara berjamaah. Salah satu pandangan mengenai anjuran tersebut dapat ditemukan dalam kitab Nihayatuz Zein karya Syekh M. Nawawi Banten.

Dalam kitab Nihayatuz Zein, Syekh Nawawi menjelaskan bahwa sholat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) memiliki waktu yang telah ditentukan dan dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Sholat Id sendiri merupakan ibadah yang disyariatkan secara khusus bagi umat Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga : Ini Bacaan Bilal Idul Fitri Lengkap

Lafal Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah dan Sendiri

Berikut ini adalah lafal niat sholat Idul Fitri yang dikutip dari kitab Irsyadul Anam karya Sayyid Utsman bin Yahya serta Perukunan Melayu. Lafal niat ini dibaca sebelum takbiratul ihram.

Lafal Niat Sholat Idul Fitri Sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li ‘Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Saya niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah ta’ala.”

Lafal Niat Sholat Idul Fitri Sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li ‘Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya: “Saya niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah ta’ala.”

Baca Juga : Khutbah Idul Fitri 2025: Meningkatkan Spiritualitas Pasca Ramadhan

Niat Sholat Idul Fitri Sendirian

Bagi siapa saja yang tidak sempat melaksanakan sholat Idul Fitri secara berjamaah agar tetap melaksanakannya sendiri, dua rakaat, tanpa perlu membaca bacaan dengan suara lantang (jahar) dan tanpa khutbah. Sholat ini bisa dilakukan di rumah atau di masjid dengan niat tunai (adâ’an).

Berikut lafal niat sholat Idul Fitri ketika dilakukan sendirian:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li ‘Idil Fitri rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

“Saya niat sholat Idul Fitri dua rakaat menghadap kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

Hukum Sholat Idul Fitri Sendirian

Dalam kitab Bidayatul Mujtahid, Ibnu Rusyd menjelaskan bahwa ulama memiliki berbagai pandangan terkait orang yang tidak sempat sholat Id bersama imam. Berikut beberapa pendapat tersebut:

  1. Sholat empat rakaat Pendapat ini dianut oleh Imam Ahmad dan Ats-Tsauri, yang mendasarkan pandangannya pada riwayat dari sahabat Ibnu Mas‘ud ra.
  2. Mengqadha dua rakaat dengan tata cara seperti imam Imam As-Syafi’i dan Abu Tsaur berpendapat bahwa sholat harus dilakukan dengan membaca takbir dan surat secara lantang, sebagaimana yang dilakukan oleh imam dalam sholat Id.
  3. Sholat dua rakaat tanpa bacaan lantang dan tanpa takbir tambahan Pendapat ini menyatakan bahwa cukup melakukan sholat Id sebagaimana biasa, namun tanpa bacaan yang dikeraskan dan tanpa takbir sunnah.
  4. Perbedaan jumlah rakaat berdasarkan tempat imam sholat Ada ulama yang berpendapat bahwa jika imam melaksanakan sholat Id di mushala, maka sholat Id cukup dua rakaat. Namun, jika imam melakukannya di luar mushala, maka sholat Id dikerjakan empat rakaat.
  5. Tidak perlu mengqadha sholat Id Imam Malik dan para pengikutnya berpendapat bahwa seseorang yang luput dari sholat Id berjamaah tidak perlu mengqadhanya sama sekali.

Baca Juga : Download Bilal Idul Fitri Lengkap PDF

Pendapat-pendapat ini mencerminkan beragam pemahaman para ulama dalam fiqih Islam, memberikan kelonggaran bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah sholat Id jika tidak bisa mengikuti secara berjamaah.

Sumber : NU Online

Tulisan sebelumnyaKhutbah Idul Fitri 2025: Meningkatkan Spiritualitas Pasca Ramadhan
Tulisan berikutnyaIni Bacaan Bilal Idul Adha Lengkap

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini