AJIBARANG, nubanyumas.com – Pada bulan Oktober 2021 ini umat Islam atau santri memperingati dua peristiwa besar yang sangat penting, yakni Maulid Nabi Muhammad dan hari santri. Dua peristiwa itu jika dilihat sekilas adalah peristiwa yang berbeda, tapi jika diamati lebih detail, kedua peristiwa itu memiliki kesamaan, pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Demikian disampaikan Ketua Lembaga Talif wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) Banyumas Mohammad Khoeroni Rosyid, dalam acara refleksi hari santri 2021 yang digelar oleh Generasi Muda NU Ajibarang Sabtu,(23/10/2021) kemarin di Zona Nglinting Pancurendang Ajibarang Banyumas.
“Korelasi antara Maulid Nabi dan hari santri adalah sama-sama memiliki nilai perjuangan. Nabi Muhammad berjuang dalam dakwahnya, menyebarkan agama Islam. Ulama dan santri berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Gus Eron itu menjelaskan, perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam melewati begitu banyak sekali rintangan dan hambatan yang dilakukan orang-orang tidak suka dengan ajaran Islam, hingga akhirnya memutuskan hijrah ke Madinah. Perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia juga tak mudah, melalui berbagai peperangan dimana-mana.
Baca Juga : Santri Jangan Lupa Esensi Hari Santri
“Puncaknya adalah ketika KH Hasyim Asy’ari atau NU mengeluarkan fatwa jihad atau resolusi jihad yang mewajibkan umat Islam untuk berjuang mempertahankan negara Indonesia dari serangan penjajah. Bahwa mempertahankan dan menegakan negara Indonesia menurut hukum agama Islam termasuk sebagai kewajiban bagi tiap-tiap muslim,” lanjutnya.
Saat ini, tambah Gus Eron perjuangan santri juga masih terus berlanjut dengan cara ikut serta dalam proses untuk memajukan negara Indonesia, entah lewat jalur politik, pendidikan, ekonomi maupun yang lainya, sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Yang jelas, mari tingkatkan peran santri dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.(*)
