Kompak! PCNU se-Banyumas Raya Dukung Adanya Islah di PBNU

idul fitri 1443 h

PURWOKERTO, nubanyumas.com – Sebanyak lima Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di wilayah Banyumas Raya, yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen, kompak bersuara dan bersikap mendorong terjadinya islah (perdamaian) di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Langkah kolektif ini diambil sebagai respons atas keresahan yang dirasakan warga Nahdliyin di tingkat akar rumput akibat dinamika internal dan polemik berkepanjangan di pusat. Para pimpinan di wilayah Banyumas Raya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan aspirasi persatuan.

Pernyataan kolektif ini dibuktikan dengan diterbitkannya surat resmi yang ditujukan kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah untuk turut aktif mengambil peran, mendorong, dan mendukung penyelesaian polemik yang ada di PBNU.

Baca Juga : Terkait Polemik PBNU, Ini Pernyataan Sikap Resmi PCNU Banyumas

Surat seruan islah tersebut ditandatangani secara resmi oleh jajaran Rais Syuriah, Ketua Tanfidziyah, beserta Katib dan Sekretaris dari masing-masing PCNU se-Banyumas Raya. Adapun daftar lengkap pimpinan yang menandatangani surat seruan islah tersebut adalah sebagai berikut:

PCNU Banyumas: Rais Syuriah KH Mughni Labib, Katib Kiai Ridwan, Ketua Tanfidziyah KH Imam Hidayat, dan Sekretaris Saridin.

PCNU Banjarnegara: Rais Syuriah KH Mujtahid Toblawi, Katib KH Syarif Muslih, Ketua Tanfidziyah KH Zahid Khasani, dan Sekretaris A. Khozin Amanulloh.

PCNU Purbalingga: Rais Syuriah KH A. Masykur Husni, Katib KH Ma’ruf Salim, Ketua Tanfidziyah H. Ulil Archam, dan Sekretaris M. Salim Efendi.

PCNU Kebumen: Rais Syuriah KH Afifudin Al Hasanu, Katib KH Fauzin Jamil, Ketua Tanfidziyah H. Imam Satibi, dan Sekretaris H. Muhibban.

PCNU Cilacap: Rais Syuriah KH Suada Adzkiya, Katib Kiai Abdal Malik, Ketua Tanfidziyah Paiman Sahlan, dan Sekretaris Aliman.

Ketika dihubungi nubanyumas.com, Selasa (9/12/2025), Ketua Tanfidziyah PCNU Banyumas, KH Imam Hidayat, menyampaikan bahwa inisiatif ini murni muncul dari keprihatinan kolektif.

“Kami di daerah merasakan adanya kegelisahan di tengah jamaah. Islah adalah kunci untuk mengembalikan fokus NU pada khidmah utama, yakni mengurus umat dan program-program kerakyatan,” tegasnya.

Kiai Imam juga menambahkan bahwa islah merupakan perintah agama demi menghindari perpecahan dan menjaga muruah organisasi.

Para pimpinan PCNU ini berharap agar PWNU Jateng segera merespons seruan tersebut dan meneruskan pesan persatuan ini kepada PBNU. Mereka menyerukan agar seluruh pihak di PBNU kembali berpegang pada semangat ukhuwwah nahdliyyah demi keutuhan organisasi.

“Warga NU di tingkat bawah hanya ingin melihat para pemimpinnya kompak dan fokus pada pengabdian (khidmah) kepada umat, bukan terjebak dalam friksi politik internal,” pungkasnya.

Penulis : Akhyar
Editor : Djito el Fateh

Tulisan sebelumnyaHadir dalam Seminar Nasional di UIN Saizu, Sekjen Kemenaker RI Beberkan Peta Ketenagakerjaan Indonesia
Tulisan berikutnyaBuka Seminar Nasional, Rektor UIN Saizu: Transformasi Pendidikan Dasar-Menengah Menentukan Masa Depan Indonesia Emas 2045

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini