Khutbah Idul Adha: Kebajikan yang Sempurna

Tak terasa kita telah kembali menyambut hari raya Idul Adha, momen penuh makna yang mengingatkan kita pada ketulusan iman dan agungnya pengorbanan. Pada kesempatan istimewa ini, kami ingin berbagi teks khutbah Idul Adha yang bertema “Kebajikan Yang Sempurna.”

Khutbah ini, yang ditulis oleh Muhammad Zainur Rakhman, seorang Penyuluh Agama Islam Fungsional Kabupaten Banyumas, mengajak kita untuk merenungi kembali esensi loyalitas kepada Allah SWT dan pentingnya mengorbankan hal-hal yang paling kita cintai demi meraih kesempurnaan takwa. 

Baca Juga : Khutbah Idul Adha 2025: Membangun Jiwa yang Berkurban

Khutbah Idul Adha: Kebajikan yang Sempurna

Khutbah I

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ يَوْمَ الْأَضْحَى عِيدًا وَمَوْسِمًا لِلْخَيْرَاتِ وَالطَّاعَاتِ، وَتَكْفِيْرِ الذُّنُوْبِ وَالرَّفْعَاتِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً نَرْجُو بِهَا الْفَوْزَ يَوْمَ الْمَقَامَاتِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، خَاتَمُ النَّبِيِّينَ وَإِمَامُ الْمُتَّقِيْنَ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، إِنِّي أَوْصِيكُمْ وَإِيَّايَ أَوَّلًا بِتَقْوَى اللَّهِ الْقَائِلِ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ: يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّوْنٌ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ .

اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ.

Ma’asyiral Muslimin wa Zumratal Mukminin Rahimakumullah,

Puji syukur kehadirat Allah, yang melimpahkan karunia iman dan Islam, serta kesempatan dan kesehatan, sehingga kita bisa melaksanakan sholat Iedul Adha, salah satu ibadah dalam rangka merayakan kemenangan iman dan ketundukan, takwa dan pengorbanan, serta ketulusan dan ketabahan.

Jamaah Sholat Iedul Adha Yang Dirahmati Allah,

اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Kehidupan adalah pertarungan besar antara kebajikan melawan kebatilan. Pertarungan itu ada dalam realitas sosial, dan sekaligus ada dalam batin kita sendiri. Setiap manusia memiliki pertarungannya masing-masing.

Ada yang memiliki lawan yang kecil, ada yang sedang, dan ada yang lawannya begitu besar. Semua itu tergantung kapasitas pribadi. Orang yang memiliki kapasitas besar, maka lawannya juga besar. Mereka yang kapasitasnya kecil, lawannya juga kecil. Setiap manusia akan diberikan dengan lawan yang sepadan dengan kapasitas batinnya.

Untuk memenangkan kebajikan atas kebatilan, manusia harus berani mengorbankan dirinya, egonya, yakni sesuatu yang paling berharga yang dicintainya.

Allah Ta’ala berfirman,

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّوْنَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ.

“Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.” (QS Ali Imran: 92).

Ayat ini memberikan kita suatu pelajaran, bahwa kebajikan yang sempurna atau Al Birr, mestilah ditebus dengan pengorbanan yang sepadan. Pengorbanan tersebut akan menjadi bukti seberapa kita sanggup melepas apa yang menjadi cinta dan kemelekatan kita dan menyampaikan kita kepada kesempurnaan kebajikan, yakni loyalitas kita kepada Allah ta’la.

Kisah Ibrahim as. adalah teladan terbaik, terkait loyalitas. Betapa berharganya kehadiran seorang anak yang telah dinanti dan diidamkan puluhan tahun, hingga di masa tua, baru dianugerahi anak, dan anak itu harus disembelih. Anak adalah simbol kecintaan, sesuatu yang amat berharga. Setiap orang tua sanggup melakukan apapun demi anak-anaknya. Dan dalam kasus Ibrahim, justru anak dikorbankan demi mematuhi perintah Allah, sebagai bentuk loyalitas total: tanpa bertanya, tanpa mengeluh, tanpa tawar menawar.

Jamaah Sholat Iedul Adha Yang Berbahagia,

اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Penghambaan pada hakikatnya adalah ujian loyalitas. Dan setiap kita adalah Ibrahim dalam versinya masing-masing. Setiap kita memiliki sesuatu yang dicintai, yang seringkali kita jaga dan kita pertahankan sampai mati. Justru disitulah Allah menguji loyalitas hamba-hamba-Nya.

Sesungguhnya Allah Maha Pencemburu, tidak boleh ada ikatan lain, selain ikatan dengan-Nya. Hati kita tidak boleh terjerat kepada sesuatu selain Allah. Tidak boleh terjerat pada benda-benda, kepada kekuasaan, kepada nafsu, kepada dunia. Semua, selain Allah, adalah jeratan yang fana, yang akan menjauhkan kita dari-Nya, dan mengotori kemurnian jiwa kita di hadapan-Nya.

Maka siapkah kita mengorbankan sesuatu yang paling kita cintai? Siapkah kita menjadi Ibrahim dengan segenap loyalitas dan pengorbanan nya yang luar biasa ? Inilah kunci memenangkan pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan. Saat kita menang, Allah akan menghadirkan ganti yang lebih baik, selalu akan diganti dengan yang lebih baik.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ. وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمِ.

Baca Juga : Khutbah Idul Adha 1446 H: Pengorbanan Ibrahim dan Ismail di Era Modern

Khutbah II

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ الحَمْدُ لِلَّهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرَّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الْمُنَزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِي كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ . أَمَّا بَعْدُ

فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ العَظِيمِ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلَّوْا عَلَيْهِ وَسَلَّمُوا تَسْلِيمًا”. اَللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ. رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبِي وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَر.

DOWNLOAD PDF

Muhammad Zainur Rakhman
(Penyuluh Agama Islam Fungsional Kabupaten Banyumas)