Khutbah Idul Adha 2025: Membangun Jiwa yang Berkurban

Khutbah Idul Adha 2025: Membangun Jiwa yang Berkurban

Khutbah Idul Adha 2025, Membangun Jiwa yang Berkurban. Idul Adha bukan sekadar momen menyembelih hewan kurban. Ia adalah panggilan jiwa, seruan untuk menumbuhkan ketundukan, pengorbanan, dan keikhlasan yang sejati.

Dalam khutbah Idul Adha 2025 ini, kita diajak merenungi makna terdalam dari ibadah kurban melalui kisah keteladanan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan ajaran Rasulullah SAW. Lebih dari ritual tahunan, qurban adalah latihan spiritual untuk membentuk pribadi yang berani melepaskan cinta dunia demi meraih ridha Ilahi.

Bacalah khutbah idul adha 2025 secara lengkap berikut ini yang mengupas bagaimana membangun jiwa yang qurban jiwa yang tunduk, ikhlas, dan penuh kasih dalam menjalani kehidupan. Semoga khutbah idul adha 2025 M ini menjadi penyemangat bagi kita semua untuk terus memperkuat keimanan dan kepedulian sosial dalam setiap detik hidup kita.

Baca Juga : Khutbah Idul Adha 1446 H: Pengorbanan Ibrahim dan Ismail di Era Modern

Khutbah Idul Adha 2025: Membangun Jiwa Yang Qurban

Khutbah l

اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا , وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا , وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً , لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَرُ , اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِى جَعَلَ عِيْدَ اْلأَضْحى عِبْرَةً لِلْمُؤْمِنِيْنَ , أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْنُ

اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ , وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ

أمَّا بعْدُ : فيَا أَيُّهَا النَّاسُ .. اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ

فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ. فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ. إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

Kaum Muslimin, Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah …

Hari ini, di tengah gema takbir yang menggetarkan jiwa, kita kembali diingatkan pada satu ibadah agung yang menjadi simbol kepasrahan dan ketaatan, yaitu qurban. Qurban bukan sekadar menyembelih hewan, bukan pula sekadar tradisi tahunan yang kita rayakan. Qurban adalah jalan, sebuah proses panjang untuk membangun dan mengasah jiwa yang taat dan penuh ketaqwaan dalam hati setiap insan beriman.

Mari kita renungkan kembali kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Ketika Allah memerintahkan beliau untuk mengorbankan putra tercinta, Ismail, beliau tidak sekali pun merasa ragu atau bertanya “mengapa”. Dengan hati yang ikhlas dan penuh keyakinan, beliau taat menjalankan perintah Allah. Inilah contoh ketaqwaan yang sesungguhnya, menyerahkan apa yang paling kita cintai demi ridha-Nya.

Qurban mengajarkan kita bahwa ketaqwaan bukan hanya tentang ibadah ritual, tetapi tentang keberanian melepaskan ego, keikhlasan memberi, dan ketulusan berbagi. Qurban mengingatkan kita bahwa segala yang kita miliki hanyalah titipan, dan yang paling utama adalah sejauh mana kita mampu tunduk dan patuh pada perintah-Nya.

Kaum Muslimin, Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah …

Ketika kita berqurban, sejatinya kita sedang melatih diri untuk tidak terikat pada dunia. Kita belajar untuk tidak rakus, tidak kikir, dan tidak egois. Kita diajak untuk peduli pada sesama, berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan, dan menanamkan dalam hati bahwa semua yang kita lakukan adalah semata-mata untuk mencari ridha Allah.

Ingatlah, jiwa qurban tidak hanya tumbuh saat kita menyembelih hewan di hari Idul Adha. Lebih dari itu, jiwa qurban harus kita bangun setiap hari dalam kehidupan kita. Dengan cara sederhana, seperti rutin berbagi kepada yang membutuhkan, meluangkan waktu membantu sesama, dan belajar menahan diri dari sifat egois serta berlebihan dalam hal materi. Inilah bentuk qurban yang sesungguhnya, pengorbanan hati yang terus menerus.

Qurban merupakan wujud nyata dari perjalanan spiritual seorang hamba yang berusaha keluar dari kehinaan maksiat menuju keluhuran ketaatan kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ خَرَجَ مِنْ ذُلِّ الْمَعْصِيَةِ إِلىَ عِزِّ الطَّاعَةِ اَعْنَاهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ غَيْرِ مَالٍ وَاَيَّدَهُ مِنْ غَيْرِ جُنْدٍ وَاَعَزَّهُ مِنْ غَيْرِعَشِيْرَةٍ

Artinya: “Barangsiapa yang meninggalkan kehinaan maksiat, lalu melaksanakan kemuliaan taat, maka Allah akan menjadikannya sebagai orang yang kaya tanpa harta, kuat tanpa pasukan, dan menang tanpa bala (bantuan kelompoknya.” (HR. Baihaki)

Qurban juga mengajarkan kita tentang makna pengorbanan yang hakiki, bukan hanya sekadar fisik, tetapi juga pengorbanan hati dan jiwa. Dengan berqurban, kita dilatih untuk mengikis sifat cinta dunia yang berlebihan, menumbuhkan rasa empati terhadap sesama yang kurang beruntung, serta memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah. Inilah bentuk nyata dari ketaqwaan yang melahirkan jiwa yang bersih, ikhlas, dan penuh kasih sayang. Karena sesungguhnya, keberkahan qurban tidak hanya pada daging yang dibagikan, tetapi pada perubahan hati yang semakin dekat kepada Allah SWT.

Kaum Muslimin, Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah …

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada amal seorang anak Adam pada hari penyembelihan (hari qurban) yang lebih dicintai Allah selain dari menumpahkan darah (hewan qurban). Sesungguhnya darah itu akan sampai pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kuku hewan tersebut. Dan sesungguhnya darah itu jatuh di sisi Allah sebelum jatuh di bumi, maka sucikanlah dengan darah itu jiwa kalian.” (HR. Muslim)

Kaum Muslimin, Jamaah Shalat Id yang dirahmati Allah …

Setiap tetes darah yang mengalir, setiap daging yang dibagikan, menjadi saksi bahwa kita telah berusaha menjadi hamba yang taat. Qurban adalah simbol pengorbanan dan ketundukan kita kepada Allah, sekaligus sarana untuk membersihkan jiwa dari noda dunia dan dosa.

Qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi tentang menyembelih ego dan nafsu yang menghalangi kita dari ketaatan kepada Allah. Seperti Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putranya, kita pun diajak untuk berani melepaskan segala yang kita cintai demi ridha-Nya.

Maka dari itu, mari kita jadikan momen qurban ini bukan sekadar menyembelih hewan, tapi juga menyembelih ego dan cinta dunia yang berlebihan dalam diri kita. Dengan jiwa yang qurban, insya Allah kita akan menjadi pribadi yang ikhlas, sabar, dan selalu siap berkorban demi mendapatkan ridha Allah SWT. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ , وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ , وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ

Khutbah II

اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ.

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا , وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا , وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً , لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ , اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ , وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ : فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ .. اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى , وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ , وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ

وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى , وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ , وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَاللهِ .. إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

DOWNLOAD PDF

Muhammad Shodiq Ma’mun, S.Sos
(Ketua RMI NU Ajibarang)

Tulisan sebelumnyaPCNU Banyumas Bakal Gelar Muskercab ke 2 Akhir Bulan Juni Mendatang
Tulisan berikutnyaSilaturahmi PC Al Irsyad Purwokerto ke PCNU Banyumas, Jalin Semangat Ta’awun

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini