KH Syamsuri adalah ulama kharismatik asal Karanggambu Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas yang sangat dihormati dan disegani masyarakat pada jamannya, karena kedalaman ilmu agama Islam yang dimiliki.
Kyai Syamsuri berdakwah dengan cara cara yang santun, bermartabat, dan terhormat melalui pendekatan personal tanpa harus merendahkan orang lain .
Dakwah KH Syamsuri Karangjambu dirintis setelah Indonesia merdeka sampai era 1970-an, dengan mengadakan Pengajian Ahad Pagi di wilayah Kecamatan Purwokerto Utara dengan tempat pengajian sesuai dengan permintaan jama’ah. Pengajian dilaksanakan secara bergiliran di Karangjambu, Watumas, Bancarkembar, Sumampir dan sekitarnya.
Kyai Syam begitu panggilan sehari hari Romo KH Syamsuri tak hanya mengisi pengajian, beliau juga secara rutin memimpin Majlis Dzikir dan Sholawat yang bertempat di Mushola dekat rumah tinggalnya di Karangjambu Purwokerto Utara sampai akhir khayatnya tahun 1976.
Almarhum Almaghfurlah KH Syamsuri meninggalkan 12 putra dan putri dari tiga kali pernikahannya. Dari istri pertama dikaruniai seorang anak perempuan bernama Maemunah, Kemudian dari Istri kedua Kasiyem, menurunkan empat orang anak yaitu Thohir Qolbi, Umu Kulsum, Mardiyah, dan Umi Salamah. Sedangkan dari istri ketiga Hj Rodiyah dikaruniai tujuh orang anak, diantaranya yaitu Yusrah Thuha, Nurjanah, Dr. Nurul Anwar, Jannatun Ma’wa, Jannatun Na’im dan Istiqomah.
Kyai Syam dikenal warga masyarakat Kecamatan Purwokerto Utara tidak hanya sebagai guru ngaji tetapi juga dikenal ulama ahli hikmah. Rumah beliau di Karangjambu sering dikunjungi warga agar didoakan, dimintai pertolongan dan diberi himah dari kesulitan dan persoalan hidup.
Berkah doa dan wasilah Kyai Syam, segala kesulitan dan probelimatika hidup yang dihadapi warga berhasil diselesaikan dan dicari jalan keluarnya, baik persoalan rumah tangga, anak, penyakit dan lain lainnya.