PURWOKERTO, nubanyumas.com-Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftah Faqih, menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tiga dimensi utama dalam pergerakannya. Hal tersebut disampaikan dalam orasi kebangsaan pada puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas di Graha Widyatama Prof. Dr. Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Sabtu (1/2/2025).
“Kalau kita klasterisasi itu ada tiga dimensi NU itu ada tiga NU sebagai tarekoh,” jelasnya.
Dijelaskan Kiai Miftah, NU sebagai jemaah dan NU sebagai jam’iyah ini, ia mengajakuntuk merunut di situ sehingga nanti gerakannya itu kayak apa apakah hari ini warga NU itu masih jemaah ataukah sudah jamiah.
NU sebagai tarekah itu NU sebagai satu sistem dari nilai yang bersumber kepada ajaran ajaran ahlusunah wal jamaah yang berkembang seiring dinamika masyarakatnya.
Islam Banyumas berkembang berangkat dari Islam tarekat. Toriqoh sehingga dinamika atau dinamika tarekah ini nilai yang dikembangkan diikuti oleh masyarakat itu menjelma pada terus menjadi Islam nusantara.
Ini berkembang nilai dasar yang dikembangkan dalam jemaah ini adalah alhad Wal ukhuwah persatuan dan persaudaraan.
“Makanya di dalam mukadimah Qonun asasi setelah Amma ba’du itu Mbah Hasim dawuh Innal ijtimaa Wat taarufa W ittihada watufa amradzi yajalu ah manfaahu Alaihi wasallam ah bahkan juga dalam syair beliau mengutip syair inamal umatul wahidatu jismi Al alao Ahad minhu saudara-saudara sekalian dengan itihad Wal ukhuwah,” katanya.
Toriqoh ini maka membentuk sebuah jemaah sebuah komunitas di mana komunitas ini disebutkan komunitas kaum santri.
Komunitas masyarakat yang dikelompokkan sebagai masyarakat tradisional yang dicirikan dengan keterikatannya pada tradisi yang sangat kuat hubungan personal personifikasi atau personal dengan kiai yang lekat yang dekat dan kohesi sosial yang sangat kental.
“Itulah jam’iyah di dalam jemaah Ini juga masih melihat keterikatannya itu kepada Kiai sebagai panutan. Sruktur sistem nilai yang dikembangkan dalam bentuk organisasional yang dikembangkan di dalam jemaah ini adalah rasa,” tandasnya. *