LAMPUNG,nubanyumas.com – KH Miftachul Akhyar ditetapkan kembali sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam sidang pleno IV di Gedung Sebaguna Univeristas Lampung (Unila) Kamis, (23/12/2021) malam.
Penetapan ini diambil melalui musyawarah mufakat sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang mengacu pada Anggaran Rumah Tangga (ART) pasal 40 ayat 1 Hasil Muktamar ke 33 NU di Jombang Tahun 2015.
“Alhamdulillah Ahwa sepakat dengan musyawarah yang penuh kesantunan, bahwa yang menjadi rais aam untuk pbnu 2021-2026 Almukarram KH Miftachul Akhyar,” tegas KH Zainal Abidin salah satu anggota Ahwa ketika mengumumkan hasil rapat.
Kiai Zainal menjelaskan bahwa rapat ahwa yang dipimpin oleh KH Ma’ruf Amin berjalan dalam suasana yang sangat akrab, penuh dengan kekeluargaan, keadaban dan sopan santun.
Dalam rapat ahwa, lanjut Kiai Zainal ketua ahwa mulainya dengan meminta pandangan dan pendapat siapa yang layak menjadi rais amm PBNU 2012-2026.
“Tidak ada yang mau berpendapat, dan semuanya berkata yang lebih tua yang layak berpendapat,” katanya.
Baca Juga : Muktamar Berlangsung Kondusif, Perwakilan PCNU Banyumas Dalam Kondisi Sehat
Kemudian, KH Mustafa Bisri (Gus Mus) ketika diminta untuk berpendapat, ia mengatakan bahwa ada Kiai lain yang lebih senior, yaitu KH Dimyathi.
“Saya tidak patut berpendapat melewati pendapat beliau,” lanjut Kiai Zainal menurunkan kalimat Gus Mus.
“Sekali lagi, keadaban luar bisa telah ditunjukkan oleh para sesepuh Kiai kita ini,” tambahnya.
Dari dialog yang penuh dengan keadaban dan keakraban itulah, kemudian semua saling berpendapat dan berpandangan sesuai dengan aspirasi para muktamirin dan tidak ada perbedaan pendapat.
Diketahui bahwa sembilan ulama yang menjadi anggota Ahwa adalah (1) KH Dimyati Rois, (2) KH Ahmad Mustofa Bisri, (3) KH Ma’ruf Amin, (4) KH Anwar Manshur, (5) TGH Turmudzi Badaruddin, (6) KH MIftachul Akhyar, (7) KH Nurul Huda Jazuli, (8) KH Ali Akbar Marbun, dan (9) KH Zainal Abidin.
Anggota Ahwa pilih oleh peserta muktamar dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU).(*)