
Purwokerto,nubanuyumas.com – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas, KH Imam Hidayat, M.Pd., menegaskan bahwa gerakan NU bukan sekadar status organisasi, melainkan panggilan jiwa untuk hadir nyata di tengah-tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada pembukaan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Banyumas, Sabtu (2/8/2025).
Dalam sambutan tersebut, KH Imam Hidayat menyoroti pentingnya kerja-kerja organisasi yang bersifat strategis dan memberi solusi nyata terhadap persoalan umat.
“NU bukan model organisasi di atas kertas. Kita harus hadir langsung, menyapa masyarakat, dan membantu menyelesaikan persoalan-persoalan mereka,” tegasnya.
Salah satu isu yang disorot dalam Muskercab adalah sektor pertanian. Ia menyebut, anggaran senilai Rp1,8 miliar sudah digulirkan untuk penguatan program ketahanan pangan berbasis Nahdliyyin, meski demikian masih dibutuhkan penguatan tambahan.
“Kami harap ke depan ada penambahan dukungan. Saat ini baru sektor pertanian yang terjangkau, padahal beberapa kecamatan juga membutuhkan pendampingan lewat lembaga pertanian NU. Insyaallah 2026 akan kita siapkan penguatan lebih luas,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung upaya digitalisasi layanan keumatan, termasuk layanan konsultasi kesehatan berbasis digital yang saat ini sedang dalam proses pengembangan.
Lebih lanjut, KH Imam menekankan bahwa generasi muda NU seperti Fatayat, Ansor, IPNU, dan IPPNU harus menjadi garda terdepan dalam gerakan ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
“Anak-anak muda NU harus tampil di garis depan. Mereka adalah harapan kita untuk membawa NU lebih progresif dan responsif terhadap tantangan zaman,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmen untuk memperkuat struktur organisasi hingga tingkat bawah, PCNU Banyumas juga menyerahkan bantuan dua unit sepeda motor untuk operasional MWCNU Purwokerto Barat dan MWCNU Rawalo.
Baca Juga: Muskercab II NU Banyumas Usung Tema Sinergi untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan
KH Imam berharap Muskercab II ini benar-benar menjadi musyawarah yang menghasilkan program unggulan, strategis, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
“Kita ingin NU hadir sebagai solusi. Muskercab ini bukan sekadar rutinitas, tapi forum menentukan langkah strategis NU di Banyumas ke depan,” pungkasnya.