PURWOKERTO, nubanyumas.com – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) berkomitmen terhadap warisan dan tradisi turots Nusantara. Salah satunya, melalui ‘Kajian Turots Online’ sepanjang Ramadhan 1442 H yang diselenggarakan Unit Pengelola Teknis (UPT) Ma’had Al Jami’ah.
Mengkaji Kitab at-Tadzhib fi Adillati Matni al-Ghoyah wa at-Taqrib setiap hari Selasa dan Kamispukul 16.30–17.30 WIB. Ditayangkan melalui channel Youtube Ma’had Al Jami’ah IAIN Purwokerto.
Kajian pertama dilaksanakan tanggal 15 April 2021. Dibuka dan diisi oleh Rektor IAIN Purwokerto Dr. KH Moh. Roqib, M.Ag. Kajian berlangsung dinamis, karena melibatkan gawagis (para Gus) dari pesantren mitra IAIN Purwokerto.
Kajian selanjutnya di isi oleh beberapa narasumber seperti KH. Nasruddin, M.Ag, Gus Ahmad Musyaffa, Gus Ahmad Muhammad Fatih, Gus M. Sadullah, Gus Ahmad Fuad Hasyim, dan Gus Hamid Mustofa.
Tentang rangkaian kajian ini diungkapkan secara khusus oleh ketua Ma’had al-Jami’ah IAIN Purwokerto KH. Nasrudin, M.Ag., bahwa Kitab at-Tadzhib fi Adillati Matni al-Ghoyah wa at-Taqrib merupakan kajian kitab yang telah di sepakati oleh Ma’had untuk menjadi kajian wajib bagi santri mahasiswa IAIN Purwokerto.
Menurut Nasruddin kajian kitab ini sudah berlangsung lama, yang sebelumnya dilaksanakan di pondok pesantren masing-masing, kali ini dilaksanakan secara daring di tengah pandemi.
“Kajian ini sudah berlangsung sejak tahun 2014 sampai sekarang. Saat ini dilakukan online karena sedang masa pandemi, sebelumnya dikaji di masing-masing pondok pesantren,” ungkapnya.
Baca Juga : Transaksi Beras Zakat Warfat Sokaraja Tembus 2 Ton
“Kitab tersebut di rasa tepat sebagai kajian wajib bagi mahasiswa karena membahas lengkap tentang ubudiyah serta muamalah sehari-hari lengkap matan yang sudah di syarahi dengan dalil quran dan hadistnya,” lanjut Nasruddin.
Selain itu, kitab tersebut membantu sekali dalam penguatan PPI (Praktek Pengalaman Ibadah) sesuai program IAIN Purwokerto. Untuk edisi bulan Ramadhan insya Allah akan dilaksanakan penutupan dan kajian oleh Ketua Ma’had Al Jami’ah.
M. Sa’dullah atau Gus Sa’dun mengapresiasi kegiatan kajian turots online. Selain mendekatkan mahasiswa pada tradisi turots, sekaligus mempererat hubungan kemitraan kampus dengan pesantren .
“Mahasiswa terasah secara intelektual, tetapi juga dibangun karakter akhlak sebagaimana santri. Kegiatan semacam ini sesuai dengan karakter IAIN Purwokerto yang Unggul, Islami dan Berkeadaban,” kata pengajar di Ponpes Ath Thohiriyyah tersebut.
Kontributor : Tim Media IAIN Purwokerto