Kapan Mulai Puasa Syawal 2025? Ini Cara Pelaksanan, Waktu, Niat dan Keutamaanya

Kapan Mulai Puasa Syawal 2025? Ini Cara Pelaksanan, Waktu, Niat dan Keutamaanya

Kapan Mulai Puasa Syawal 2025? Puasa Syawal adalah salah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, setelah puasa ramadhan berakhir, umat muslim dianjurkan untuk berpuasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal.

Puasa syawal ini memiliki keutamaan yang besar, di antaranya adalah mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW: 

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“‘An Abī Ayyūb al-Anṣārī raḍiyallāhu ‘anhu, anna Rasūlallāh ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam qāla: Man ṣāma Ramaḍāna ṡumma atba’ahu sittan min Syawwāl, kāna kaṣiyāmi ad-dahr.”

Artinya:“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

B​aca Juga : Pahala dan 5 Keutamaan Puasa Syawal

Namun, pertanyaan yang sering muncul di masyarakat adalah kapan bisa mulai puasa Syawal 2025? Untuk menjawab pertanyaan ini, sangat penting untuk memahami penetapan tanggal 1 Syawal 1446 H dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi waktu mulai puasa Syawal.

Penentuan tanggal 1 Syawal, yang menandai Hari Raya Idul Fitri, dapat berbeda antara satu organisasi dengan organisasi islam lainnya di indonesia, hal itu karea mereka memakai metode penetapan yang berbeda-beda.

Muhammadiyah, misalnya, lewat metode hisab atau perhitungan matematika telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada tanggal 31 Maret 2025. Sementara itu, pemerintah Indonesia dan NU lewat sidang isbat yang digelar pada 29 Maret 2025 di Jakarta juga menetapkan tanggal Syawal 1446 H jatuh pada tanggal 31 Maret 2025.

Kapan Mulai Puasa Syawal 2025?

Puasa Syawal dapat dimulai pada tanggal 2 Syawal, sehari setelah Idul Fitri. Jika mengikuti penetapan Muhammadiyah bahwa 1 Syawal 1446 H jatuh pada 30 Maret 2025, maka puasa Syawal dapat dimulai pada 31 Maret 2025.

Namun, jika pemerintah menetapkan 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret 2025, maka puasa Syawal baru dapat dimulai pada 1 April 2025. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menyesuaikan waktu mulai puasa Syawal dengan penetapan Idul Fitri yang diikuti.

Cara Puasa Syawal: Berurutan atau Terpisah?

Puasa Syawal dapat dilakukan secara berurutan selama enam hari berturut-turut atau secara terpisah selama bulan Syawal. Kedua metode ini diperbolehkan, selama puasa tersebut dilakukan dalam bulan Syawal.

Fleksibilitas ini memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk menyesuaikan pelaksanaan puasa Syawal dengan kondisi dan kemampuan masing-masing.

Bagi mereka yang memiliki hutang puasa Ramadhan, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai apakah harus menyelesaikan qadha puasa terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa lebih baik untuk menyelesaikan qadha puasa Ramadhan sebelum memulai puasa Syawal, karena qadha merupakan kewajiban yang harus ditunaikan.

Namun, ada juga ulama yang membolehkan melaksanakan puasa Syawal sebelum qadha, dengan catatan bahwa qadha tetap harus diselesaikan sebelum datangnya Ramadhan berikutnya.

Baca Juga : Salah Kaprah Bayar Fidyah Puasa! Siapa yang Wajib dan Siapa yang Tidak?

Bacaan Doa Niat Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.”

Niat ini sebaiknya dilafalkan pada malam hari sebelum melaksanakan puasa. Namun, jika seseorang belum berniat pada malam hari, dalam puasa sunnah diperbolehkan untuk berniat di pagi hari sebelum waktu zawal (matahari tergelincir), selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Dalam kondisi tersebut, niat yang dapat dibaca adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Ta’ala.”

Penting untuk diingat bahwa niat merupakan pekerjaan hati yang harus dilakukan dengan kesungguhan dan keikhlasan, meskipun melafalkannya secara lisan dapat membantu memperkuat niat tersebut.

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal merupakan amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ untuk dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, setelah menyelesaikan puasa Ramadhan. Keutamaan puasa ini dijelaskan dalam beberapa hadis shahih. Berikut adalah salah satu hadis yang menjelaskan keutamaan puasa Syawal:​

Hadis dari Abu Ayyub Al-Anshari رضي الله عنه:

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ.

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.”

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan memiliki keutamaan yang besar, yaitu mendapatkan pahala seperti berpuasa selama satu tahun penuh.

Hal ini karena setiap kebaikan dalam Islam dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat. Dengan demikian, puasa Ramadhan selama 30 hari setara dengan 300 hari (30×10), dan puasa enam hari di Syawal setara dengan 60 hari (6×10), sehingga totalnya menjadi 360 hari, yang mendekati jumlah hari dalam satu tahun.

Hadis dari Tsauban رضي الله عنه:

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ، كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ، مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا.

“Barang siapa yang berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka itu menyempurnakan (pahala puasa) satu tahun. Barang siapa yang melakukan satu kebaikan, maka baginya sepuluh kali lipatnya.”

Hadis ini menegaskan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fitri akan melengkapi pahala puasa menjadi setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Konsep ini didasarkan pada prinsip bahwa setiap amal kebaikan dalam Islam dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali lipat.

Menentukan kapan bisa mulai puasa Syawal 2025 bergantung pada penetapan tanggal 1 Syawal 1446 H. Pelaksanaan puasa Syawal dapat dilakukan secara fleksibel, baik berurutan maupun terpisah, selama masih di bulan Syawal.

Bagi yang memiliki hutang puasa Ramadhan, disarankan untuk menyelesaikan qadha terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini.

Baca Juga : Doa Berbuka Puasa: Arab, Latin, Arti dan Keutamaanya

Dengan memahami kapan mulai puasa syawal 2025 dan cara pelaksanan puasa, niat puasa dan keutamaanya, maka ibadah yang kita lakukan menjadi semakin lebih bermakana dan semoga diterima oleh Allah SWT. Amiin..

Tulisan sebelumnyaMerayakan Idul Fitri dengan Tangisan
Tulisan berikutnyaNiat Puasa Syawal 6 Hari Setelah Idul Fitri: Apakah Bisa Digabung dengan Qadha Puasa Ramadan?

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini