“Kapan IPNU dan IPPNU Berdiri?” Tanya seorang berjilbab putih dengan sedikit gugup, sambil berdiri di antara puluhan peserta diskusi.
Hari itu hari ketiga acara ‘Jelajah Ranting PAC IPNU Kecamatan Ajibarang 2005’. Acara memperingati harlah IPNU dengan cara yang gila, karena mengelilingi kecamatan Ajibarang dengan berjalan kaki, lalu menginap dan diskusi di tiap ranting yang dilewati.
Sembilan orang yang berjalan kaki itu disebut Tim Ekspedisi. Dan hari itu sampai di desa Sawangan, tepatnya di Madrasah Diniyah al Falah Banyumudal asuhan Kiai Tohirin. Setelah sebelumnya melewati empat ranting.
Pengenalan organisasi dan Sosialisasi Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga (PD-PRT) menjadi agenda diskusi di tiap Ranting yang disinggahi. Seperti pagi itu, saat ada kader IPPNU yang bertanya.
****
Sementara itu, puluhan peserta yang ikut diskusi Jelajah Ranting itu terdiam, menunggu jawaban dari sembilan orang yang duduk di depan forum.
Setelah perkenalan dan sedikit basa-basi, ketua PAC IPNU Kecamatan Ajibarang waktu itu menjawab dengan wajah amat serius.
“Jadi begini mba, IPNU dan IPPNU itu berdiri setelah duduk.” (*)