Kakankemenag Banyumas: MUI Harus Jadi Penentram Umat dan Mitra Pemerintah untuk Banyumas yang Kondusif

 

Purwokerto, nubanyumas.com Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Dr. H. Ibnu Asaduddin, S.Ag., M.Pd., menyerukan agar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyumas meneguhkan kembali perannya sebagai pembimbing spiritual dan penentram umat. Hal itu disampaikan dalam pembukaan Musyawarah Kerja (Musker) Pengurus MUI Banyumas di Aula AK Anshori, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (1/11/2025).

Mengawali sambutannya, Ibnu mengutip pepatah Arab “Laulal ‘ulama, lasharan naas kal bahaaim”“Andai bukan karena ulama, manusia akan bagaikan binatang.” Pepatah itu, menurutnya, menjadi pengingat betapa pentingnya peran ilmu dan ulama dalam membimbing umat agar tidak kehilangan arah moral dan spiritual.

“Ilmu adalah pembeda utama antara manusia dan binatang. Tanpa ilmu dan bimbingan guru, manusia hanya akan bertindak berdasarkan naluri, bukan nilai,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagaimana pepatah lain “Laula al-murabbi ma ‘araftu rabbi” (Seandainya tidak ada guruku, niscaya aku tidak akan mengenal Tuhanku), peran ulama dan pendidik sangat penting dalam menuntun manusia mengenal dan mendekat kepada Allah. Karena itu, Ibnu menekankan agar MUI memposisikan diri bukan sekadar lembaga fatwa, tetapi sebagai “guru bangsa” yang menghadirkan kedamaian bagi umat dan pemerintah.

“Sudah bukan saatnya MUI diam atau hanya jadi teori dan pajangan pigura. MUI harus tampil sebagai aktor terbaik di panggung kehidupan, menyapa umat dengan cinta, dan menuntun mereka menuju ketenangan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ibnu berharap peran strategis MUI dapat mendorong terciptanya iklim sosial dan spiritual yang kondusif, sebagai fondasi bagi pemerintah daerah dalam membangun kesejahteraan dan menarik investasi. Menurutnya, kedamaian sosial dan spiritual masyarakat adalah bagian penting dari produktivitas daerah.

Dalam kesempatan itu, Ibnu juga mengajak MUI untuk memperkuat syiar Islam di ruang publik. Ia mengusulkan agar Pendopo Kabupaten Banyumas kembali dihidupkan dengan kegiatan keagamaan seperti peringatan hari besar Islam, yang selama ini dirasa mulai berkurang. Program serupa juga diharapkan menjalar ke tingkat kecamatan dan desa.

“Kalau pendopo-pendopo kita kembali hidup dengan kegiatan keagamaan, Banyumas akan lebih hangat dengan nilai-nilai spiritual. Ini penting untuk menumbuhkan karakter masyarakat yang tenang dan produktif,” katanya.

Raker MUI Banyumas kali ini diharapkan melahirkan gagasan-gagasan nyata untuk mendekatkan MUI kepada umat, bukan hanya melalui ceramah dan fatwa, tetapi lewat sapaan dan sentuhan nyata di tengah masyarakat. Ibnu menutup sambutannya dengan ajakan agar MUI menjadi penyejuk, penjaga moral, dan mitra pemerintah dalam meneguhkan Banyumas sebagai daerah yang religius, damai, dan produktif.

Pengirim : Humas MUI Banyumas
Editor : djito el fateh

Tulisan sebelumnyaDorong Kemandirian Ekonomi, BAZNAS Banyumas Luncurkan 25 Titik Program Z-Laundry untuk Mustahik
Tulisan berikutnyaJATMAN Banyumas Gelar Pengajian Rutin di Ponpes Sikeris Tambak, Bahas Agenda Pelantikan dan Raker Akhir Tahun

TULIS KOMENTAR

Tuliskan komentar anda disini
Tuliskan nama anda disini